TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia merupakan gangguan kesehatan yang terjadi pada irama jantung.
Penyakit aritmia menyebabkan detak jantung pengidapnya terasa tidak teratur yang bisa lebih cepat atau lebih lambat.
Secara umum, kondisi ini bisa terjadi akibat impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung untuk tetap normal tidak bekerja dengan baik atau mengalami gangguan.
Pasalnya gangguan pada organ jantung ini tidak boleh disepelekan begitu saja.
Aritmia yang tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan komplikasi serius hingga memicu terjadinya gagal jantung.
Terdapat beberapa jenis alat untuk menangani kondisi ini, salah satunya adalah pacemaker.
Pacemaker merupakan perangkat medis yang secara elektrik bisa menstimulasi otot jantung untuk berkontraksi guna menghasilkan detak jantung.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG Mengatakan Jika Tak Hanya Gigi, Lidah Juga Perlu Dibersihkan

Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI mengatakan jika terjadi konslet maka penderita aritmia bisa meninggal secara mendadak.
Konslet yang terjadi bisa dideteksi dengan alat kemudian dideterminasi yang namanya Implantable cardioverter defibrillator (ICD).
Implantable cardioverter defibrillator (ICD) merupakan alat yang digunakan untuk mengatasi detak jantung abnormal yang parah, alat ini ditanamkan di dada atau perut penderita.
Baca juga: drg. Ardiansyah Sebut Perlu Dilakukan Evaluasi Terkait Penggunaan Retainer Setiap 6 Bulan Sekali
Hal ini disampaikan oleh Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.
Setiap gangguan aritmia baik terlalu cepat, terlalu lambat hingga tidak teratur terdapat masing-masing perangkat untuk menangani kondisi tersebut.

Baca juga: Benarkah Pasta Gigi Bisa Mengobati Gigi Berlubang? Begini Jawaban drg. Zaida Dahlia Wattimena
Umumnya perangkat yang dijelaskan oleh Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI adalah untuk menangani aritmia yang lambat dan gagal jantung.
Pasalnya terdapat pantangan segera setelah tindakan menurut Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
Misalnya apabila pasien dipasang dengan sistem di bawah kulit, tentu saja pasien harus menjaga luka tersebut agar tidak basah selama seminggu.
Tak hanya itu, tangan pasien juga tidak boleh diangkat melebihi tinggi bahu atau lebih dari 90 derajat selama kurang lebih 2 minggu.
Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pergeseran pada alat atau perangkat yang sudah dipasangkan.
Namun apabila pasien telah berhasil melewati pantangan tersebut, pasien bebas melakukan apapun termasuk olahraga maupun konsumsi makanan tertentu.
"Bahkan kita pernah pasangkan ke pebasket, pilot, olahragawan tidak ada masalah," terang Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI sembari meyakinkan.
Pasalnya setelah dipasangkan perangkat, pasien bisa hidup normal dan tidak ada pantangan yang menjadi halangan.
Baca juga: Apakah Infus Whitening Aman Dilakukan oleh Lansia? Begini Tanggapan dr. Satya Perdana

"Kalau ke bandara gimana dok kalo bunyi-bunyi, tidak masalah. Kita nanti kasih id card pacemaker," timpalnya.
"Di bandara itukan sebenarnya bunyi karena ada logam saja, bukan merusak," imbuhnya.
"Jadi kalau lewat di bandara dia hanya kasih tahu saja supaya petugasnya nggak bingung," lanjutnya.
"Ini orang nggak ada apa-apa kok bunyi-bunyi kan, tapi tidak merusak alat," kata Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI.
Baca juga: Penyebab Ibu Hamil Rawan Alami Keputihan, Berikut Penjelasan dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV
Penjelasan Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.