TRIBUNHALTH.COM - Penyebab dari pendarahan otak secara mendadak mungkin dikarenakan pasien tidak menyadarinya sejak awal, tetapi pada saat pendarahan terjadi maka timbullah gejala yang mendadak.
Pendarahan otak paling sering terjadi karena hipertensi kronik yang tidak terkontrol, dan semakin lama semakin tinggi hipertensi mungkin pembuluh darah mengalami perubahan pada ujungnya.
Perubahan pembuluh darah pada bagian ujung dikarenakan tidak terkontrolnya hipertensi.
Sebetulnya masyarakat harus mengenali gejala stroke.
Hafalan yang mudah diingat adalah FAST, yaitu:
- F (Face) : wajah terlihat miring mendadak
- A (Arm) : tangan lemas sebelah

Baca juga: Simak Keseruan Launching Program Denta Kids di Dentamedica Care Center
- S (Speech) : cara berbicaranya sudah tidak terlalu jelas
- T (Time) : waktu yang tepat untuk segera menghubungi rumah sakit agar mendapatkan pertolongan.
Jika terjadi gejala FAS, maka T nya harus segera bertindak menghubungi rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Tujuan menghubungi rumah sakit adalah, ketika terjadi pendarahan otak maka pendarahan tersebut tidak terlalu parah.
Tetapi kalau memang terjadi pendarahan hebat seperti suparanoid, karena pecahnya aneurisma dan sudah terjadi pendarahan diotak, sehingga pendarahan sangat luas maka tidak lama kemuadian pasien bisa meninggal ditempat.
Baca juga: Luka di Masa Kecil hingga Burnout dapat Mempengaruhi Emosi Orang Dewasa, Simak Ulasan Psikolog Diah
Pendarahan ringan atau pendarahan kecil, diawal mengalami gejala ringan tetapi lama-kelamaan mulai susah berbicara sangat disarankan untuk segera ke rumah sakit.
dr. Imam menyampaikan, stroke karena pendarahan yang tidak terlalu berata atu tidak terlalu luas, diobati dengan cara konservatif bisa membaik sehingga darah akan diserap oleh tubuh dan tanpa operasi.
Dengan mengonsumsi obat-obatan bisa diserap, dengan perkiraaan waktu 2 minggu hingga 1 bulan, lama-kelamaan akan mengecil dan mungkin hanya gejala sisa ringan.
Namun pada gejala yang berat dan mengancam jiwa, dr. Imam menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mengeluarkan darah dan bertujuan life saving.
Baca juga: Klinik Dentamedica Care Center Sukses Launching Program Denta Kids
dr. Imam menyampaikan bahwa operasi tidak untuk memperbaiki kondisi, misalkan setelah operasi lumpuh akan sembuh.
Padahal tindakan operasi hanya untuk life saving saja.
Pada saat tekanan darah yang begitu hebat mengancam, harus dikeluarkan agar normal tekanannya dan istilah lainnya adalah menyelamatkan hidup.
Untuk perbaikan klinis mungkin harus melakukan fisioterapi sampai 6 bulan aktif.
dr. Imam mengatakan bahwa setelah recovery stroke masih mangalami gejala sisa dan tidak bisa normal 100%.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Mohammad Imam Santoso, Sp.S. Seorang dokter spesialis saraf. Kamis (23/9/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)