Breaking News:

dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA Ungkap Rentang Usia Seseorang Bisa Mengalami Aritmia Jantung

Menurut dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA selain pada orang usia lanjut, aritmia juga bisa terjadi pada anak-anak.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
Ilustrasi aritmia jantung pada usia lanjut, menurut dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA sebut jika bisa terjadi pada anak-anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Aritmia ialah slaah satu gangguan yang terjadi pada irama jantung.

Sebagai informasi, aritmia juga dikenal dengan istilah disritmia yang mana detak jantung tidak teratur, terlalu cepat atau terlalu lambat.

Pasalnya Heart Rate (HR) dalam kondisi normal ialah 50-100 permenit.

Pada saat terjadi aritmia, artinya impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung sedang tidak bekerja dengan baik.

Permasalahan irama jantung ini secara umum tidak berbahaya.

Akan tetapi, jika detak jantung sudah mulai terasa tidak biasa, maka bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian mendadak.

Baca juga: Selain Membuat Kulit Tampak Cerah dan Putih, Infus Whitening Juga Membuat Kulit Menjadi Lebih Sehat

Ilustrasi anak mengalami aritmia, begini penjelasan dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA
Ilustrasi anak mengalami aritmia, begini penjelasan dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA (freepik.com)

Hal ini disampaikan oleh Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.

Baca juga: Ketahui Cara Membersihkan Retainer Gigi Berdasarkan Jenisnya, Begini Penjelasan drg. Ardiansyah

Lantas usia berapakah seseorang rentan terkena aritmia?

"Jadi kembali kepada gangguan irama jantung tipe apa tadi ya, terlalu lambat atau terlalu cepat," pungkasnya.

"Kalau terlalu lambat biasanya memang lebih sering kepasa usia-usia yang lebih lanjut," terangnya.

2 dari 3 halaman

"Tapi kalau pada anak-anak pun bisa terjadi gangguan irama jantung yang terlalu cepat, itu yang biasa kita sebut Supraventrikular takikardia. Bisa di cek anak-anak itu rasanya berdebar-debar gitu ya," lanjutnya.

Supraventrikular takikardia (SVT) adalah suatu gangguan irama jantung yang ditandai dengan frekuensi detak jantung yang meningkat menjadi 140 hingga 250 kali per menit.

Pada kondisi normal, jantung berdetak sekitar 60 hingga 100 kali per menit.

Untuk mengetahui kondisi ini perlu dilakukan pemeriksaan melalui rekaman jantung.

Ilustrasi mengalami aritmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA sebut perlunya melakukan pemeriksaan
Ilustrasi mengalami aritmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA sebut perlunya melakukan pemeriksaan (health.kompas.com)

"Jadi rentang usia memang cukup luas, dari anak-anak sampai usia yang lanjut," ujar Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA.

"Cuma nanti harus di cek tipe apa aritmia yang dialami," ucapnya.

"Ada beberapa kasus yang datang kepada kita, anaknya selalu berdebar-debar keluhannya dengan cepat dan lama hilangnya," tambahnya.

Tentu saja hal ini bisa mengganggu kualitas hidup seseorang dimana ketika anak hendak beraktivitas dan bermain bisa mengalami detak jantung yang cepat dan lama hilangnya.

"Kalu exercise sebetulnya orang kan juga berdebar dan denyutnya akan lebih cepat, tetapi jenis aritmia ini akan lebih lama dan mengganggu pada pasien," kata Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA.

Baca juga: dr. Satya Perdana Paparkan Kandungan Serta Sejarah Munculnya Infus Whitening, Begini Ulasannya

Ilustrasi penyakit aritmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA benarkan bisa mengganggu kualitas hidup
Ilustrasi penyakit aritmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA benarkan bisa mengganggu kualitas hidup (health.kompas.com)

Baca juga: dr. Connie Calista Tham Mengimbau untuk Tetap Mengontrol Pola Hidup Setelah Slimming Treatment

Penjelasan Chairman of Cardiology Center, Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI dan Consultant of Cardiac Intervention & Arrhythmia, dr. Daniel Tanubudi, Sp.JP(K), FIHA dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 26 Maret 2022.

3 dari 3 halaman

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAritmia jantungPenyebab aritmiagangguan irama jantungdr. Daniel Tanubudi Sp.JP(K) FIHADr. dr. M. Yamin Sp.JP(K) Sp.PD FACC FSCAI
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved