TRIBUNHEALTH.COM - Urtikaria kolinergik merupakan gatal dan ruam yang terjadi saat tubuh terlalu panas atau berkeringat.
Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya dengan cepat tanpa efek jangka panjang.
Namun beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan tertentu.
Dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, pilihan pengobatan bervariasi dari orang ke orang dan dapat berkisar dari obat-obatan hingga perubahan gaya hidup, seperti menghindari pemicu.
Beberapa orang, seperti atlet, mungkin tidak dapat menghindari olahraga sehingga dokter dapat merekomendasikan manajemen medis segera.
Dokter mungkin menyarankan obat antihistamin, seperti agonis H1, atau obat antikolinergik untuk mengobati kondisi ini.
Baca juga: Mudah Gatal saat Berkeringat? Berikut Ini Pengobatan dan Tips untuk Mengatasinya
Baca juga: Pelepasan Histamin Sebabkan Gatal saat Berkeringat, Sejumlah Hal Berikut Bisa Jadi Pemicu
Saat ini, bagaimanapun, tidak ada cara tunggal untuk mengobati urtikaria kolinergik yang dianggap benar-benar efektif.
Bagi orang yang mengelola kondisi melalui perubahan gaya hidup, menghindari pemicu biasanya merupakan pendekatan terbaik.
Orang yang ingin menghindari pemicu urtikaria kolinergik harus menghindari hal-hal berikut:
- olahraga
- makanan pedas
- mandi air panas dan mandi
- paparan panas yang lama.
Juga, orang yang mencari manajemen gaya hidup harus mencari cara untuk mengurangi dan mengelola stres dan kemarahan mereka, seperti melalui meditasi atau jurnaling.
Diet
Baca juga: Apakah Sering Mengkonsumsi Kacang Kemasan Bisa Menyebabkan Kebas Dok?
Baca juga: Berbagai Makanan yang Bisa Bantu Atasi Sembelit, Termasuk Kacang-kacangan dan Makanan Berserat
Beberapa spesialis merekomendasikan orang mengadopsi diet rendah histamin untuk membantu dengan urtikaria kronis.
Histamin adalah bahan kimia yang terlibat dalam respons alergi tubuh.
Teori di balik diet rendah histamin adalah bahwa mengurangi makanan yang mengandung histamin akan membantu tubuh menyerap lebih sedikit histamin.
Menyerap lebih sedikit histamin kemudian akan mengurangi respons alergi yang menyebabkan urtikaria.
Orang yang menjalani diet rendah histamin harus mengurangi atau menghindari makanan seperti:
- makanan asin
- ikan dan kerang
- makanan tinggi pengawet atau aditif
- kacang
- cuka
- produk susu
- alkohol
- banyak buah dan sayuran
Baca juga: Tak Hanya Karena Makanan, Radang Tenggorokan Bisa Terjadi Akibat Reaksi Alergi
Baca juga: Gunakan Cairan Infus saat Alami Iritasi pada Kulit, Dokter Jamin Tidak Picu Alergi
Pilihan diet lainnya adalah diet eliminasi.
Diet eliminasi dirancang untuk membantu seseorang mengetahui makanan mana yang dapat memicu respons alergi.
Tindakan ini dapat membantu mencegah atau mengurangi keparahan reaksi urtikaria kolinergik.
Penting untuk dicatat bahwa belum ada penelitian yang memadai mengenai efektivitas diet dalam mengurangi gejala urtikaria kolinergik.
Siapa pun yang merencanakan diet ketat harus mendiskusikannya dengan dokter atau ahli gizi, terutama jika mereka memiliki kondisi kesehatan lain.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)