TRIBUNHEALTH.COM - Kelumpuhan adalah hilangnya fungsi otot di bagian tubuh tertentu.
Kelumpuhan dapat dilokalisasi atau digeneralisasi, sebagian atau lengkap, dan sementara atau permanen.
Kelumpuhan dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh setiap saat dalam hidup.
Jika mengalaminya, seseorang mungkin tidak akan merasakan sakit di daerah yang terkena.
Rencana perawatan dan pandangan untuk kondisi tersebut akan tergantung pada penyebab kelumpuhan yang mendasari, serta gejala yang dialami.
Inovasi teknologi dan intervensi terapeutik dapat membantu orang dengan kelumpuhan untuk mempertahankan kemandirian dan kualitas hidupnya.
Berikut ini informasi lengkap mengenai kelumpuhan, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Kamis (24/3/2022).
Gejala

Baca juga: Sederet Gejala Kelumpuhan pada Wajah, Bisa Disebabkan Penyakit Selain Stroke
Gejala kelumpuhan biasanya mudah dikenali.
Jika seseorang mengalami lumpuh, dia akan kehilangan fungsi di area tertentu atau luas tubuh.
Kadang-kadang sensasi kesemutan atau mati rasa dapat terjadi sebelum kelumpuhan total terjadi.
Kelumpuhan juga akan membuat sulit atau tidak mungkin untuk mengontrol otot-otot di bagian tubuh yang terkena.
Jenis kelumpuhan
Dokter dapat mengklasifikasikan kelumpuhan dengan berbagai cara:
Lokasi
Kelumpuhan lokal hanya mempengaruhi satu bagian tubuh, seperti wajah atau tangan.
Kelumpuhan umum adalah sekelompok kondisi yang mempengaruhi banyak bagian tubuh. Jenisnya antara lain:
- monoplegia, yang hanya mempengaruhi satu lengan atau kaki
- hemiplegia, yang mempengaruhi satu lengan dan satu kaki di sisi tubuh yang sama
- paraplegia, yang mempengaruhi kedua kaki
- quadriplegia, atau tetraplegia, yang memengaruhi kedua lengan dan kedua kaki
Parahnya

Baca juga: Ilmuwan Temukan Implan yang Memungkinkan Orang Lumpuh Kembali Berjalan
Jika mengalami kelumpuhan sebagian, seseorang akan memiliki kendali atas otot-otot di bagian tubuh yang terkena.
Jika mengalami kelumpuhan total, dia tidak akan memiliki kendali atas otot-otot di daerah yang terkena.
Durasi
Kelumpuhan mungkin bersifat sementara.
Misalnya, Bell's palsy adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan kelumpuhan sementara pada wajah.
Stroke juga dapat melumpuhkan satu sisi tubuh untuk sementara.
Dengan waktu dan perawatan, seseorang dengan kondisi tersebut mungkin mendapatkan kembali sebagian atau seluruh perasaan dan koordinasi tubuhnya.
Dalam kasus lain, kelumpuhan mungkin permanen.
Lembek atau kejang
Kelumpuhan lembek menyebabkan otot menyusut dan menjadi lembek.
Ini mengakibatkan kelemahan otot.
Sebaliknya, kelumpuhan spastik melibatkan otot yang tegang dan keras.
Ini dapat menyebabkan otot berkedut tak terkendali, atau kejang.
Penyebab kelumpuhan

Baca juga: Berbagai Gangguan Kelainan Tulang Belakang pada Anak, Mulai dari Nyeri Hingga Kelumpuhan
Beberapa orang terlahir lumpuh.
Lainnya, mengembangkan kelumpuhan karena kecelakaan atau kondisi medis.
Menurut Christopher dan Dana Reeve Foundation, stroke adalah penyebab utama kelumpuhan di Amerika Serikat.
Stroke bertanggung jawab untuk hampir 30 persen kasus lumpuh.
Cedera tulang belakang menyumbang sekitar 23 persen kasus.
Sementara multiple sclerosis menyebabkan sekitar 17 persen kasus.
Penyebab kelumpuhan lainnya meliputi:
- serebral palsi
- sindrom pasca polio
- cedera otak traumatis
- neurofibromatosis
- cacat lahir.
Diagnosis
Mendiagnosis kelumpuhan seringkali mudah, terutama ketika kehilangan fungsi otot mulai terlihat jelas.
Untuk bagian tubuh internal di mana kelumpuhan lebih sulit diidentifikasi, dokter mungkin menggunakan sinar-X, CT scan, MRI scan, atau studi pencitraan lainnya.
Jika seseorang mengalami cedera tulang belakang, dokter mungkin menggunakan myelography untuk menilai kondisinya.
Dalam prosedur ini, mereka akan memasukkan pewarna khusus ke dalam saraf di sumsum tulang belakang.
Pewarna itu akan membantu mereka melihat saraf lebih jelas pada sinar-X.
Mereka juga dapat melakukan elektromiografi.
Dalam prosedur ini, mereka akan menggunakan sensor untuk mengukur aktivitas listrik di otot.
Pengobatan

Rencana perawatan akan tergantung pada penyebab kelumpuhan, serta gejala yang dialami. Misalnya, dokter mungkin meresepkan:
- operasi atau kemungkinan amputasi
- terapi fisik
- pekerjaan yang berhubungan dengan terapi
- alat bantu mobilitas, seperti kursi roda, kawat gigi, skuter bergerak, atau perangkat lain
- obat-obatan, seperti Botox atau pelemas otot, jika mengalami kelumpuhan spastik.
Dalam banyak kasus, kelumpuhan tidak dapat disembuhkan.
Tetapi tim perawatan kesehatan dapat merekomendasikan berbagai perawatan, alat, dan strategi untuk membantu mengelola gejala.
Peluang kesembuhan
Banyak orang dengan kelumpuhan tidak pernah mendapatkan kembali mobilitas atau sensasi di area tubuh yang terkena.
Tetapi bahkan jika kelumpuhan seseorang tidak dapat disembuhkan, tim perawatan kesehatan mereka dapat merekomendasikan teknologi bantu, intervensi terapeutik, atau strategi lain untuk membantu meningkatkan kualitas hidup.
Misalnya, kawat gigi khusus dan perangkat mobilitas elektronik memungkinkan pergerakan independen.
Terapis okupasi dan profesional lainnya dapat membantu memodifikasi hal berikut agar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pasien:
- pakaian
- rumah
- mobil
- tempat kerja.
Seorang dokter juga dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, obat-obatan, pembedahan, atau perawatan lain untuk membantu mengelola potensi komplikasi.
Jika tengah mencari pengobatan untuk kelumpuhan, tanyakan kepada dokter mengenai informasi lebih lanjut tentang diagnosis spesifik, rencana perawatan, dan pandangan jangka panjang.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)