TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian dari kita memang tidak menduga atau permasalahannya tidak disiplin, tetapi besar kemungkinan belum mengetahui.
Beberapa masyarakat belum menyadari kebaisaan-kebiasaan yang ternyata berdampak tidak ideal bagi kesehatan gigi dan mulut.
Biasanya etiologis terdiri atas hal yang paling penting adalah bagaimana kesadaran diri akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
Sebagian dari masyarakat menganggap kesehatan gigi dan mulut bukanlah sesuatu yang penting bahkan sedikit terpisah dari kesehatan tubuh, sehingga mudah terabaikan.
Padahal tidak ada satu bagian tubuh manusia yang bisa berdiri sendiri.
Pentingnya melakukan kontrol ke dokter gigi paling lambat 6 bulan sekali meskipun tidak memiliki keluhan.
Baca juga: dr. Mustopa Sp.PD : Gejala yang Timbul Akibat Penyakit Liver Tergantung dari Penyebabnya
Selain itu, pentingnya melakukan upaya SAMURI atau periksa mulut sendiri yang dilakukan setiap hari.
Sehingga jika ada perubahan ataupun terdapat sesuatu yang tidak biasa bisa dikenali lebih awal dan diperiksakan ke dokter gigi agar bisa diketahui jenis anomali yang berkebang didalam tubuh secara dini.
Etiologis selanjutnya yang paling sering terjadi ialah terkait dengan bagaimana seseorang menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulutnya terkait oral hygiene management.
Tak hanya itu saja, hal-hal yang bersifat herediter ataupun kondisi oklusi anomali dari pasien.
Kebiasaan-kebiasaan uruk yang dilakukan setiap hari adalah membersihkan gigi geligi yang ternyata keliru memilih jenis alatnya.
Baca juga: Ketahui Fungsi Gigi dan Beberapa Gangguan yang Mungkin Terjadi Menurut drg. Ummi Kalsum, MH.Kes.
Misalkan saat memilih sikat gigi, ternyata salah memilih bulu sikat yang terlalu keras.
Pada teknik pelaksanaanya dilakukan dengan tindakan yang terlalu keras, terlalu kasar, tidak sesuai dengan arah dan kekuatan idealnya sehingga terjadi kerusakan material baik pada jaringan keras gigi maupun pada gusi.
Kebiasaan menggigit jari jemari termasuk kebiasaan yang sangat buruk dan bisa memicu gangguan disfungsi tulang rahang.
Pada kejadian disfungsi tulang rahang, saat kondisi mulut terbuka dalam waktu yang sangat lama dengan posisi jari seperti digigit dapat memicu gangguan pada persendian dan posisi gigi akan maju ke depan.
Kebiasaan ini harus diantisipasi dengan menghentikannya, karena dapat memicu kejadian gigi maju kdepan atau disebut juga dengan gigi protrusif yang dikenal dengan gigi tonggos.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi. Jumat (14/1/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)