TRIBUNHEALTH.COM – Lama penggunaan alat ortodontik tidak selalu sederhana.
Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang mengintervensi.
Misalnya seperti jenis maloklusi, perlu tidaknya pencabutan gigi, jenis alat yang digunakan dalam perawatan dan sebagainya.
Saat ini ortodontik tidak lagi dipakai selama 4 atau 5 tahun seperti dulu.
Baca juga: Risiko Jika Gigi Jarang Tidak Segera Dapatkan Perawatan Orthodonti, Ini Penjelasan Dokter
Kemajuan dalam kedokteran gigi telah memungkinkan untuk sangat mempersingkat perawatan ortodontik.

Untuk membahas mengenai informasi kesehatan gigi dan mulut, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia yang sudah berkompeten seperti drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K).
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) merupakan Dosen di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Hasanuddin.
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) lahir di Maros, 19 Agustus 1979.
Ia adalah lulusan program sarjana di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 1997-2002.
Setelah menyelesaikan program sarjana ini melanjutkan program profesi di universitas yang sama hingga tahun 2005.
Tak henti sampai disini, pada tahun 2008 hingga 2014 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) melanjutkan program Spesialis Orthodonsia di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.
Selama kuliah ternyata drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) juga aktif mengikuti berbagai organisasi.
Di awal perkuliahan, ia dipercaya menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Baca juga: Perawatan Orthodonti pada Gigi yang Jarang dan Miring menurut drg. Ardiansyah S. Pawinru
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) sering diamanahi menjadi ketua di beberapa organisasi tingkat Universitas hingga Provinsi.
Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Profesi Fakultas Kedokteran Gigi selama 1 periode.
Tak hanya itu, pada tahun 2016-2020 drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) menjadi Ketua Bidang Kesehatan KNPI Sulawesi Selatan.

Di tahun yang sama, ia menjadi Sekretaris Umum Ikatan Ortodontis Indonesia Komda Sulawesi Selatan dan Sekretaris Umum PDGI Pengurus Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat.
drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.
Pertanyaan:
Dokter saya ingin bertanya.
Apakah benar jika lama perawatan ortodonti tergantung dari kasus pasien.
Soalnya saya hendak memasang behel tapi takut lama.
Makasih dok.
Yanu, Tinggal di Jember.
Baca juga: Antisipasi Stunting dan Obesitas, Ahli Gizi Jabarkah Sederet Tips yang Harus Diterapkan
Dokter Gigi Spesialis Orthodonsia, drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Menjawab:
Iya itu normalnya.
Biasanya dokter akan membagi tiga kondisi.
Ada ringan, sedang, dan berat.
Jadi dikatakan berat biasanya membutuhkan bedah orto hingga spesialis lain seperti perio jika giginya goyang, ada kasus sistemiknya sakit dan sebagainya sehingga harus konsultasi terlebih dahulu ke spesialis perio untuk diberikan perbaikan dan membutuhkan waktun yang lama perawatannya.

Karena kita juga membuat agar pas gigitan dan tidak hanya meratakan saja.
Banyak pasien yang dengan lama perawatan di bawah 1 tahun dan sudah bagus tetapi gigitan yang ideal dan normal belum sampai.
Selain itu juga ada fase yang namanya retainer.
Kalau sudah sembuh dokter akan menahan gigi dengan retainer agar tidak kembali ke kondisi semula giginya.
Baca juga: Cegah Malnutrisi pada Anak Sebelum Memutuskan Menikah, Ini Anjuran dari Ahli Gizi
Jadi ditahan dulu selama minimal biasanya 6 bulan dengan retainer.
Apalagi pada kasus-kasus susah seperti gigi mancung harus di pasang retainer.
Karena kalau tidak, dalam waktu 1 bulan atau 1 minggu gigi sudah kembali maju lagi.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.