Breaking News:

Cegah Kanker Serviks dengan Melakukan Deteksi Dini, Begini Ulasan dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG

dr. Henry sebut kanker serviks bisa terjadi karena adanya infeksi virus yang bernama HPV atau Human Papilloma Virus.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi kanker serviks 

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker serviks adalah suatu tumor ganas atau kanker yang terjadi pada bagian leher rahim atau mulut rahim.

Yang disebut dengan kanker ialah sel-sel pada kanker tersebut bisa menyebar dan bisa bermodifikasi menjadi semakin banyak dan menyebar di jaringan sekitar.

Karena memang ganas, maka disebut dengan kanker, sehingga harus dapat membedakan antara tumor jinak dan tumor ganas.

Kanker serviks dapat mengenai siapa saja, namun ada faktor-faktor risiko yang bisa diidentifikasi.

Dilansir TribunHealth.com, dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

dr. Henry menjelaskan kanker serviks bisa terjadi karena adanya infeksi virus yang bernama HPV atau Human Papilloma Virus.

Virus ini termasuk kelompok virus yang menginfeksi leher rahim yang dapat menular melalui hubungan seksual.

Sehingga faktor risiko yang rentan mengalami kanker serviks ini adalah wanita yang sudah menikah.

Baca juga: dr. H. Teuku Mirza Sebut Idealnya Vaksin Pencegahan Kanker Serviks Diberikan Pada Usia 15-19 Tahun

ilustrasi kanker serviks
ilustrasi kanker serviks (tribunnews.com)

dr. Henry mengungkapkan banyak penderita kanker serviks yang diketahui saat sudah memasuki stadium lanjut.

Untuk itu ia menekankan pentingnya melakukan deteksi dini kanker serviks.

2 dari 3 halaman

Deteksi dini tersebut dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan seperti berikut ini.

1. Pap Smear

Pap smear adalah pemeriksaan atau deteksi dini pada kanker serviks yang bertujuan untuk melihat keberadaan sel-sel yang mungkin dapat berkembang menjadi kanker.

Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel dari sel yang berada di serviks atau leher rahim.

2. Kalposkopi

Kalposkopi ini merupakan tes dengan menggunakan alat khusus yang bernama kalposkopi yang digunakan untuk memeriksa bagian leher rahim atau mulut rahim, vagina, dan vulva.

3. Kuratese Endoserviks (ECC)

Tes ini dilakukan untuk memeriksa bagian leher rahim yang tidak terjangkau oleh kalposkopi dengan cara melakukan pengikisan pada bagian dalam serviks atau endoserviks.

Pengikisan ini menggunakan alat khusus yang berbentuk seperti sendok sebagai sampel untuk pemeriksaan.

Baca juga: Mayoritas Wanita Indonesia Tak Menyadari Terinfeksi Virus HPV yang Berproses Menuju Kanker Serviks

ilustrasi kanker serviks
ilustrasi kanker serviks (kompas.com)

dr. Henry memaparkan, pada tahap stadium awal kanker serviks umumnya tidak ketahuan karena gejalanya cukup normal seperti pada wanita yang masih menstruasi.

3 dari 3 halaman

Gejalanya seperti keputihan, nyeri saat berhubungan atau setelah berhubungan, jika sudah terjadi perdarahan maka sudah memasuki stadium lanjut dan sudah ada perjalanan penyakit dari kanker tersebut.

"Jadi kalau misalnya disuruh mendeteksi kanker serviks dari hanya berdasarkan gejala cukup susah, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan."

"Harus punya kesadaran yang baik untuk melakukan deteksi dini pada kanker serviks agar terdeteksi sejak dini," terang dr. Henry.

Penjelasan ini disampaikan oleh dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 09 Februari 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKanker serviksdr. Henry Jerikho Maruli Sp.OGHuman Papilloma VirusVirus HPV
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved