TRIBUNHEALTH.COM - Diketahui para penyandang disabilitas memiliki penanganan yang beragam.
Penanganan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup para penyandang disabilitas.
Dalam ranah kedokteran fisik dan rehabilitasi, tidak hanya mengenal istilah disabilitas tetapi dikenal dengan tiga istilah yakni:
- Imparement atau gangguan
- Handicap
dr. Vincentius menyampaikan perbedaan Imparement yaitu dilihat dari sisi gangguannya.

Baca juga: Makanan yang Terkontaminasi Salmonella Typhi dapat Menjadi Penyebab Penyakit Tipes
Misalkan pada anak disabilitas yang terlahir dengan Spina bifida, sebagai contoh terjadi kelemahan pada kedua kakinya.
Kelemahan atau gangguan tersebut masuk ke dalam kategori Imparement.
dr. Vincentius mengatakan bahwa dari Imparement menyebabkan anak tersebut tidak bisa melakukan sesuatu seperti berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain tanpa bantuan.
Namun dari disabilitas pasien tersebut belum tentu jatuh ke dalam kategori handicap.
Yang dimaksudkan dalam kategori handicap adalah dari imparement dan disabilitas, pasien tersebut masih bisa melakukan perannya dalam masyarakat atau tidak.
Baca juga: Bolehkan Konsumsi Obat Antidepresan Terus-menerus? Begini Penjelasan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Apabila pasien masih bisa melakukan perannya dalam masyarakat dengan segala keterbatasan maka tidak masuk ke dalam handicap.
dr. Vincentius mengatakan bahwa dalam dunia kedokteran fisik dan rehabilitasi adanya imparement dan disabilitas yang dicegah adalah jangan masuk ke dalam kondisi handicap.
Disabilitas sebenarnya fungsi yang tidak terlaksana atau ketidak mampuan untuk melakukan sesuatu.
Penyebab dari disabilitas tergolong sangat banyak, bahkan yang tidak masuk dalam kategori bawaan bisa menjadi penyebab disabilitas.
Misalnya pada seseorang yang memiliki kondisi tubuh sehat dan mengalami kecelakaan sehingga harus dilakukan amputasi.
Baca juga: drg. Nadia Sebut Penambalan Gigi dan Restorasi Menjadi Solusi Masalah Gigi Berlubang
Seseorang yang mengalami kecelakaan tersebut memiliki disabilitas, tetapi belum tentu masuk ke dalam kategori handicap.
dr. Vincentius mengatakan bahwa hal tersebut yang harus dijaga agar pasien bisa secara psikis dan fisik melakukan perannya di dalam masyarakat.
Peran yang bisa dilakukan pasien sangat banyak dan perlu dibantu untuk menemukan satu per satu apa yang menjadi preferensi pasien.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Vincentius Yoshua, Sp.KFR. Seorang dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi. Sabtu (4/12/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)