Breaking News:

Beberapa Komplikasi Keguguran Ketika Hamil Muda, Salah Satunya Terjadi Infeksi

Kehamilan usia muda dikhawatirkan rentan mengalami keguguran. Walaupun usia kehamilan sudah 19 minggu dan terbentuk janin masih bisa disebut keguguran

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
ilustrasi ibu yang mengalami infeksi saat kehamilan 

TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran merupakan suatu resiko yang bisa terjadi dalam setiap kehamilan.

Kondisi ini bisa dicegah dengan mendeteksi tanda-tanda keguguran.

Dengan mendeteksi gejala keguguran sedini mungkin, ibu hamil bisa mendapatkan penanganan dan resiko kematian pada janin dapat dtekan.

Gejala yang bisa dideteksi saat mengalami keguguran adalah keluar flek hingga mengalami pendarahan.

Flek yang terjadi sama dengan flek saat menstruasi.

Definisi dari flek adalah keluarnya darah minimal yang berwarna coklat atau merah.

Ketika mengalami pendarahan akan keluar jaringan atau hasil konsepsi.

ilustrasi ibu yang mengalami infeksi saat kehamilan
ilustrasi ibu yang mengalami infeksi saat kehamilan (pixabay.com)

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Paparkan Penyebab Seseorang Alami Gangguan Mental Skizofrenia

Pendarahan atau keluarnya jaringan disertai dengan rasa mulas.

Kram pada perut bagian bawah dan dirasa kram seperti kontraksi biasa sampai ibu hamil mengalami kesakitan.

Selain itu, ketika sudah mulai terjadi infeksi, maka akan muncul demam tinggi.

2 dari 3 halaman

Komplikasi keguguran saat hamil muda antaralain:

- Resiko pendarahan

Saat terjadi pendarahan, maka pasien bisa mengalami anemia.

Pasien yang mengalami anemia pasti pasien akan merasa lemas, tidak betenaga, mudah lelah, dan sering timbul infeksi.

Baca juga: drg. Anastasia Sebut Indikator Gusi Sehat adalah Tidak Mudah Berdarah

- Terjadinya infeksi

Saat terjadi infeksi, pasien akan mengalami demam tinggi.

Pasien yang mengalami demam tinggi resikonya bisa mengalami syok.

Jika keguguran tidak ditangani dengan baik, akan meninggalkan sisa di dalam rahim pasien.

Aapbila meninggalkan sisa, maka akan menimbulkan resiko-resiko lain yaitu akan sulit untuk kehamilan berikutnya, vagina mengalami bau yang tidak sedap, darah tidak pernah berhenti.

Sisa yang dimaksud adalah sisa jaringan atau disa kehammilan.

3 dari 3 halaman

Misalkan pada usia kehamilan 12 minggu, bayi dan plasenta sudah keluar ternyata terdapat selaput yang masih didalam rahim.

Baca juga: Waspada Sakit Kepala, Demam dan Kaku Kuduk Merupakan Tanda Umum Meningitis

Selaput itulah yang menimbulkan bau menyengat dan resiko infeksi.

Untuk mengatasi seseorang yang telah keguguran:

- Segeralah kontrol di fasilitas kesehatan apabila kehamilan mengalami pendarahan walaupun itu sedikit.

Maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendeteki apakah ancaman keguguran, sudah mengalami keguguran atau perdarahan yang normal.

- Penanganan pertama saat mengalami perdarahan, harus segera bedrest atau tidur dan jangan banyak aktivitas.

- Konsultasikan dengan dokter kandungan.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ari Ayat Santiko, Sp.OG. Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Sabtu (5/6/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKeguguranPenyebab KeguguranKehamilanAri Ayat Santiko
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved