TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan bahan steroid dalam kosmetik bisa menyebabkan wajah menjadi kemerahan serta munculnya beruntusan.
Pasien seringkali salah mengartikan jika kondisi ini adalah jerawat.
Dokter memaparkan sebelum memutuskan menggunakan jenis kosmetik tertentu, pasien harus mengedukasi diri dengan baik.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Depok program Sapa Dokter Kecantikan edisi 02 Februari 2022.
Terapi yang diberikan dokter tergantung dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh dokter.
Baca juga: Pentingnya Mengonsumsi Suplemen Pemutih Kulit dengan Menggunakan Resep Dokter

Dalam memilih produk skincare pastikan sudah mendapatkan BPOM.
dr. Veronica mengimbau pasien untuk berkonsultasi secara langsung dengan dokter agar tidak terjadi salah pengertian.
Apabila kulit terbebas dari jerawat, tidak ada melasma, kulit terhidrasi dengan baik otomatis menunjukkan jika memiliki skin barrier yang baik.
Baca juga: dr. Bagus Rahmat Sebut Berdasarkan Penyebabnya, Infeksi Menular Seksual Dibedakan Menjadi 3 Jenis
Kondisi tersebut umumnya dikategorikan ke dalam kulit yang sehat.
Kulit yang sehat akan terlihat glowing dengan sendirinya.
Dokter ingatkan untuk tidak mudah percaya pada produk yang mengatakan dapat mencerahkan dengan cepat.

Penyebab utama jerawat bisa akibat adanya kuman dan pengaruh hormonal.
Apabila disebabkan oleh pengaruh hormonal umumnya jerawat akan muncul disekitar dahi dan di dagu.
Menurut dokter, jerawat merupakan peradangan kronis pada folikel yang berlangsung lama.
Secara umum ditandai dengan adanya lesi polimorfik.
Lesi polimorfik artinya beragam atau bermacam-macam, dimana ada yang beruntusan kecil-kecil, bernanah, dan jerawat batu.
Dokter mengatakan jika semakin lama peradangan maka akan semakin parah.
Selain itu, adapula jerawat yang disertai dengan inflamasi sehingga terlihat kemerahan.
Baca juga: Berbagai Masalah yang Timbul Akibat Gigi Bungsu, Dokter Gigi Ungkap Cara Mengantisipasinya

Baca juga: Ubi Jalar Bisa Cegah Defisiensi Vitamin A hingga Minimalisir Risiko Kanker
Penjelasan Dokter Kecantikan, dr. Veronica Lia dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Depok program Sapa Dokter Kecantikan edisi 02 Februari 2022.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.