TRIBUNHEALTH.COM - Vaksinasi booster mulai diberikan pada tanggal 12 Januari 2022 dan difokuskan untuk lansia dan masyarakat rentan.
Artinya masyarakat dengan komorbid, ibu hamil dan juga masyarakat dengan kelainan atau sakit imunitas.
Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, per tanggal 13 Januari 2022 tercatat 6.900 lansia yang sudah mendapatkan vaksin booster.
Sedangkan untuk masyarakat rentan tercatat sudah 543 yang sudah mendapatkan vaksinasi booster.
Vaksinasi booster untuk lansia sudah dimulai di seluruh kabupaten/kota, namun untuk masyarakat rentan baru di mulai pada 273 kabupaten/kota yang memenuhi syarat.
Dilansir TribunHealth.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasan mengenai vaksinasi booster dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
Dalam penjelasannya, Siti Nadia menyampaikan untuk mendapatkan vaksinasi booster ini harus sudah menyelesaikan vaksinasi dosis 1 dan dosis 2 lengkap dengan rentang 6 minimal bulan setelah penyuntikan dosis ke 2.
Baca juga: Berikut Kombinasi Vaksin Booster yang Sudah Terkonfirmasi oleh BPOM dan ITAGI

Vaksinasi booster ini diberikan pada kelompok usia 18 tahun dengan skema pemberiannya ada 2 yaitu secara Homologous dan Heterologous.
Homologous artinya pemberian dosis ketiga atau booster diberikan dengan jenis vaksin yang sama, misalnya dosis 1 dan dosis 2 menggunakan Sinovac, maka dosis ke 3 juga menggunakan Sinovac.
Sedangkan Heterologous yaitu pemberian vaksin ketiga atau booster diberikan dengan jenis vaksin yang berbeda, misalnya dosis 1 dan 2 menggunakan Sinovac, dan dosis ke 3 menggunakan Pfizer atau AstraZeneca.
Menurut Siti Nadia, pemberian booster dengan dua skema ini juga teruji klinisnya, sehingga tidak akan terjadi indikasi lain.
Pemberian booster ini dinilai aman dan Siti Nadia meminta masyarakat untuk tidak takut dengan vaksinasi booster dan tidak takut dengan efek sampingnya.
Karena sudah dilakukan penelitian dan uji klinis bagaimana mix and matching daripada penggunaan jenis vaksinasi ini.
Vaksinasi booster masih menggunakan jenis vaksin yang sama dengan jenis vaksin dosis 1 dan dosis 2, yang meliputi Sinovac, Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.
Baca juga: Budi Gunadi Sadikin Sebut Pemberian Vaksin Booster Diprioritaskan Kepada Lansia dan Kelompok Rentan

Booster sendiri artinya meningkatkan tingkat antibodi pada tubuh kita dan efektivitas dari vaksin tersebut di dalam tubuh kita.
Seperti yang kita tahu, secara alamiah selama 6 bulan, vaksin akan mengalami penurunan efikasinya, sehingga pentingnya dilakukan vaksin booster.
Vakinasi booster ini diprioritaskan pada usia lansia kerena pasa usia tersebut mengalami penuaan sel-sel yang akhirnya membutuhkan tambahan vaksin untuk meningkatkan antibodinya.
Selain itu, banyaknya varian baru seperti Omicron juga menurunkan efektivitas dari vaksin.
Oleh sebab itu, Siti Nadia memaparkan perlunya booster agar efektivitas naik kembali dan lebih kuat untuk melawan varian Omicron.
Efektivitas pemberian booster ini sudah teruji dan sudah ada kajiannya di Chili, Spanyol, dan bahkan di Inggris.
Penjelasan ini disampikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 14 Januari 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)