TRIBUNHEALTH.COM - Saat ini hampir seluruh masyarakat dunia dianjurkan untuk lebih waspada terhadap mutasi virus baru dari Covid-19.
Adalah virus Omicron yang sudah mulai terdeteksi di Indonesia.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Iwan Ariawan pun menerangkan awal munculnya varian Omicron.
Baca juga: Benarkah Hewan Dapat Menularkan Virus Penyebab COVID-19? Begini Tanggapan dr. Alexandra Clarin Hayes
Menurut keterangannya, Covid-19 merupakan virus yang mudah bermutasi.
"Jadi mutasi itu bukan hal aneh bagi virus ini," ujar Iwan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Namun mutasi ini ada yang berbahaya dan ada yang tidak berbahaya.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Mengingat virus ini merupakan varian baru, maka informasi yang diperoleh juga masih sangat sedikit.
Baca juga: Apakah Penderita Penyakit Jantung Bawaan Boleh Vaksin Covid-19? Ini Kata dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)
Karena hal itu, penularan menjadi lebih cepat.

"Salah satu kota di Afrika Selatan penularannya lebih cepat, cuman ini datanya masih sedikit, nanti perlu diupdate lagi," sambung Iwan.
Namun untuk tingkat keperahan, kata Iwan, kurang lebih sama dengan varian Delta.
Baca juga: Penyakit Akibat Infeksi Omicron Kemungkinan Tak Akan Separah Delta
Penjelasan Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Iwan Ariawan ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (15/12/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)