TRIBUNHEALTH.COM - Malaria ialah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit dalam tipe plasmodium.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Robert Sinto yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Dokter mengatakan jika secara umum gejala malaria juga bisa ditemukan pada penyakit lain.
Adapun gejala seseorang terdiagnosa malaria, antara lain:
Baca juga: R. Radyan Yaminar Ungkap Setelah 40 Tahun Produksi Kolagen dalam Tubuh Berkurang 1% Setiap Tahun
1. Suhu badan di atas 38 derajat celcius
2. Sakit kepala
3. Muntah
4. Nyeri otot
5. Diare
Ada hal khusus dari gejala demam yang muncul yang bisa menjadi cara dokter mengidentifikasi lebih dini.
Baca juga: Mitos atau Fakta Jika Teh Hijau, Lemon, dan Madu Membuat Tampak Lebih Muda? Begini Kata Ahli Gizi
Dimana pola demam pasien biasanya siklik, seperti misalnya hari ini demam besok tidak demam.
Dokter menambahkan jika pasien bisa mengalami demam yang menggigil dan mengelurakan keringat yang cukup banyak.
Dalam medis hal ini disebut sebagai trias malaria.
Menurut dokter dalam memberikan pengobatan perlu dibagi terlebih dahulu apakah malaria yang terjadi dalam kondisi ringan atau berat.
Apabila pasien mengalami malaria yang berat, maka akan diobati dalam bentuk suntikan.
Setelah dilakukan penyuntikkan akan dilanjutkan dengan obat minum sama seperti malaria ringan.
Pengobatan malaria ringan obat yang diberikan berupa tablet.
Baca juga: dr. Alghufron Benarkan Jika Imunitas Bayi yang Baru Lahir Belum Sempurna, Sehingga Rentan Terinfeksi
Konsumsi obat 3 hari berturut-turut sampai habis untuk 1 jenis obat.
Namun pengobatan yang diberikan tergantung dari spesies plasmodium.
Baca juga: dr. Robert Sinto Sebutkan Plasmodium Penyebab Malaria Hingga Masa Inkubasi yang Dialami Pasien
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi, dr. Robert Sinto dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 29 April 2021.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.