TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang wajib kita lakukan.
Kesehatan gigi dan mulut yang tidak terjaga dapat menimbulkan berbagai masalah.
Permasalahan gigi dan mulut yang kerap dialami adalah bau mulut dan gigi berlubang.
Banyak yang meremehkan kebersihan gigi dan mulut, sehingga mereka rentan mengalami masalah tersebut.
Menjaga kesehatan gigi bisa dulakukan dengan cara menyikat gigi dua kali dalam sehari, pagi setelah sarapa dan malam hari sebelum tidur.
Selain menyikat gigi, dalam upaya menjaga kesehatan gigi juga dilakukan pembersihan sela gigi menggunakan dental floss.

Baca juga: dr. Andreas Jelaskan Beberapa Penyebab Terjadinya Appendicitis atau Usus Buntu
Sela-sela gigi merupakan tempat berkumpulnya sisa makanan, apabila tidak dibersihkan akan menyebabkan timbulnya karang gigi.
Adanya karang gigi lebih menimbulkan berbagai permasalahan.
Tak hanya dari kebiasaan buruk dalam menjaga kebersihan saja, faktor konsumsi makanan ataupun minuman juga mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
Perlu diketahui bahwa selain menjaga kesehatan gigi dan mulut, ternyata makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh terhadap kesehatan gigi kita.
Minuman bersoda memiliki dampak langsung terhadap kesehatan gigi.
Karena soda memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.
Baca juga: dr. Fiarry Jelaskan Alasan Kondisi Kulit Bisa Lebih Bagus saat Tidak Menggunakan Skin Care
Kandungan gula menjadi makanan kesukaan bakteri didalam mulut.
Apabila bakteri didalam mulut memiliki supply makanan yang cukup akan berdampak buruk untuk kesehatan gigi dan mulut.
Adanya bakteri didalam mulut akan menghasilkan suasana asam dan gas yang menyebabkan terjadinya bau mulut.
Resiko yang ditimbulkan akibat asam yang melarutkan mineral kerasi gigi, email gigi dan jaringan keras atau dentint sehingga gigi akan lebih cepat keropos, rusak dan terbentuk karies gigi.
Gigi rusak, keropos, dan adanya karang gigi tentu saja menjadi pemicu bau mulut akibat aktivitas bakteri..
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health dan disampaikan oleh drg. Tri Setyawati, M.Sc. Seorang dokter gigi. Sabtu (8/5/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)