TRIBUNHEALTH.COM - Prostat adalah kelenjar kecil pada laki-laki yang terletak di bawah kandung kemih.
Kelenjar prostat hanya terdapat pada anatomi tubuh laki-laki.
Lantaran wanita tidak memiliki kelenjar prostat karena memiliki sisterm reproduksi yang berbeda.
Prostat memiliki berat normal 20 gram dengan bentuk menyerupai buah kenari.
Baca juga: 3 Makanan Berbasis Gandum yang Baik untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Fungsi prostat ialah untuk menghasilkan semen atau cairan yang keluar pada saat ejakulasi atau berhubungan seksual.
Sama halnya dengan organ-organ lainnya, prostat juga bisa mengalami gangguan maupun penyakit.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 06 November 2021.
Penyakit prostat yakni berbagai kondisi yang menyerang fungsi prostat.
Seperti prostatitis yang merupakan terjadinya infeksi pada prostat yang bisa menimbulkan rasa nyeri pada saat berkemih.
Baca juga: Sederet Olahraga Pilihan Pakar untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Termasuk Jalan Kaki dan Berenang
Dimana kencing penderita yang dikeluarkan juga bisa bercampur dengan darah.
Selain itu, penderita juga bisa meradakan demam.
Keluhan lain yang sering terjadi adalah BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) yang merupakan pembesaran prostat yang bersifat jinak.
Dokter menuturkan jika BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) bukanlah suatu kanker.
Gangguan lain yang bisa terjadi adalah kanker prostat.
Kanker dapat diartikan sebagai tumor yang ganas.
Apabila kanker prostat terdeteksi sejak stadium 1 dan 2 serta segera mendapatkan penanganan, maka kemungkinan pasien sembuh di atas 90%.
Kanker prostat disebabkan oleh adanya mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel kelenjar prostat.
Namun, penyebab mutasi tersebut belum diketahui secarta pasti.
Baca juga: Orang yang Tidur Lebih Pendek pada Malam Hari Cenderung Punya Berat Badan Tinggi
Selain itu, adapula beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, misalnya seperti pertambahan usia.
Gangguan prostat tidak hanya dialami oleh masyarakat Indonesia saja, namun juga mayoritas laki-laki di dunia.
BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) merupakan pembesaran yang terjadi pada prostat, kondisi ini berhubungan dengan peningkatan usia seorang laki-laki.
"Laki-laki yang berusia diatas 40 tahun, prostatnya mulai mengalami pembesaran", pungkasnya.
Dokter menambahkan jika insidensinya diatas usia 50 tahun, sebanyak 40% laki-laki sudah mengalami pembesaran prostat dan mayoritas yang dialami adalah BPH (Benign Prostatic Hyperplasia).
Penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 06 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.