TRIBUNHEALTH.COM - Prostat merupakan kelenjar kecil yang terletak di bagian dasar kandung kemih.
Prostat adalah bagian dari sistem reproduksi dan letaknya mengelilingi saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke penis.
Dokter menuturkan jika prostat bisa mengalami gangguan sama seperti organ-organ lainnya, misalnya seperti terjadinya kanker prostat.
Kanker prostat ialah kanker pada laki-laki yang berkembang di dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil.
Baca juga: Sederet Olahraga Pilihan Pakar untuk Penderita Kolesterol Tinggi, Termasuk Jalan Kaki dan Berenang
Kanker tersebut tidak bersifat agresif dan berkembang secara perlahan.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 06 November 2021.

Dokter menyebutkan bila gejala kanker prostat hampir sama dengan BPH (Benign Prostatic Hyperplasia).
BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) merupakan pembesaran yang terjadi pada prostat, kondisi ini berhubungan dengan peningkatan usia seorang laki-laki.
Laki-laki yang berusia diatas 40 tahun, prostatnya mulai mengalami pembesaran.
Dokter menambahkan jika insidensinya diatas usia 50 tahun, sebanyak 40% laki-laki sudah mengalami pembesaran prostat dan mayoritas yang dialami adalah BPH (Benign Prostatic Hyperplasia).
Baca juga: Orang Tua yang Aktif secara Fisik Bisa Hindari Risiko Terkena Demensia
Kanker prostat disebabkan oleh adanya mutasi atau perubahan genetik pada sel-sel di kelenjar prostat.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat, yaitu:
1. Obesitas
2. Pertambahan usia
3. Bahan kimia
4. Penyakit menular seksual
5. Genetik atau keturunan
6. Pola makan kurang serat (kurang asupan antioksidan seperti likopen)

Dokter mengungkapkan jika ada banyak teori yang menyebutkan terjadinya kanker prostat akibat adanya inflamasi yang kronis.
Namun secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kanker prostat adalah faktor genetik.
Dimana terdapat faktor risiko orang tua yang mengalami kanker prostat.
Sehingga anak akan memiliki faktor risiko yang lebih tinggi untuk terjadi kanker prostat.
Dokter menambahkan jika gangguan pada prostat tidak menular, namun bisa menurun pada garis keturunannya.
Baca juga: Gangguan Tidur Bisa Picu Masalah Fisik dan Mental, Termasuk Berkurangnya Gairah Seksual
Berbeda dengan prostatitis yang disebabkan akibat adanya infeksi pada prostat.
Sementara pada BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) merupakan proses alami akibat penambahan usia.
Sehingga menyebabkan prostat mengalami pembesaran.

Baca juga: WHO Tegaskan Pembatasan Perjalanan Tak Efektif Hentikan Penyebaran Omicron, Sudah Terlambat
Penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 06 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.