TRIBUNHEALTH.COM - Kanker serviks atau kanker leher rahim sebagian besar desebabkan oleh virus yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Infeksi HPV pada wanita bisa menyebabkan pertumbuhan sel pada serviks abnormal.
Pada sebagian wanita, gangguan tersebut dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Tak sedikit wanita meninggal dunia karena kanker leher rahim.
Kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang ditemukan penyebabnya adalah virus.
Padahal kanker ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV.

Baca juga: Ketahui Gejala Apabila Seseorang Menderita Vertigo, Dokter Sebut Pusing Hingga Gangguan Keseimbangan
Imunisasi HPV merupakan pencegahan primer kanker serviks.
Hasil penelitian menunjunkkan vaksin paling efektif diberikan pada usia 9-13 tahun.
Kekebalan pada usia 9-13 tahun lebih tinggi, daripada melebihi usia tersebut.
Vaksin HPV diberikan pada usia 9-13 tahun karena berasumsi pada usia tersebut belum melakukan hubungan seks.
Pada umumnya, infeksi virus ini ditemukan pada hubungan seksual.
Terutama apabila sering berganti-ganti pasangan, dan tentunya akan beresiko lebih tinggi.
Baca juga: Gangguan Bahasa Spesifik dan Gangguan Organ Mulut Menjadi Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak
Berdasarkan hasil penelitian, jika diberikan kepada anak yang sudah melakukan hubungan seks maka angka keberhasilan lebih rendah.
Apabila pemberian vaksin diatas usia 9-13, maka dosisnya tidak bisa diberi 2 dosis.
Jika dibawah usia 13, 2 dosis sudah cukup, dan apabila diatas usia 13 harus 3 dosis.
Pada penyuntikan 2 dosis, jarak penyuntikan antara 6-15 bulan, dan akan dilakukan pada jarak 12 bulan.
Penyuntikan vaksin HPV terdapat 2 tahap dalam 1 tahun.
Biasanya dilakukan pada anak yang menduduki kelas 5 dan kelas 6 SD.
Tidak hanya pada anak usia dibawah 13 tahun, wanita dewasa juga bisa melakukan vaksinasi HPV.
Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas TV, bersama dengan dr. Jeni Soepardi, Direktur surveilans, karantina kesehatan & kementrian kesehatan. Rabu (29/11/2017)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)