TRIBUNHEALTH.COM - AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang tidak segera diobati.
Seseorang yang menderita HIV AIDS biasa disebut sebagai ODHA (Orang dengan HIV AIDS).
Sampai tahun 2019 (data baru), orang yang terinfeksi HIV di Indonesia ada lebih dari 50 ribu kasus.
Namun bagaimana dengan data penderita AIDS?
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Penyakit HIV AIDS dari Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS pun menjabarkan data perkembangan AIDS saat ini di Indonesia.
Dokter Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor.
Pria kelahiran Surabaya, 4 Maret 1971 ini telah menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.

Selanjutnya, pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan Intensive Seksologi di Fakultas Kedokteran Udayana Denpasar pada tahun 2006-2008.
Ia sempat menjadi dosen di Swiss German University Jakarta pada tahun 2008-2010.
Baca juga: Profil dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Medical Sexologist yang Aktif Memberikan Edukasi Seksual
Sejak tahun 2010, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS aktif menjadi pembicara dalam seminar awam yang membahas mengenai seksualitas.
Pada beberapa kesempatan, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.com.
Tanya:
Dokter bagaimana data penderita AIDS di Indonesia?

Baca juga: Benarkah Gejala Peradangan Vagina Berupa Rasa Gatal Terbakar? Begini Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga
Lala, Solo.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Menjawab:
Data yang ada di Indonesia sampai hari ini AIDS diderita lebih dari 7 ribu penderita dengan angka kematian lebih dari 600.
Data ini sampai 2019, 2020 sampai 2021 data belum ada. Karena tertutup oleh pandemi Covid-19.
Berarti kalau bicara AIDS, sudah muncul:

- Gejala sakit pada seluruh tubuh
- Jamur
- Cytomegalovirus
Baca juga: Seorang Wanita Sembuh dari HIV Tanpa Pengobatan, Pakar Jelaskan Soal Gen Pencegah Infeksi
- Demam yang tidak hilang-hilang
- Diare lama
Nah kalau kita lihat dari 2005 sampai 2019, angka kematian ini semakin turun.
Karena penanganannya semakin baik. Deteksinya semakin baik.
Baca juga: Psikolog Ungkap Pendidikan Seksual Membuat Anak Menyadari untuk Melindungi dan Menghargai Tubuhnya
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)