TRIBUNHEALTH.COM - Konsultan Asosiasi Departemen Urologi Rumah Sakit Tan Tock Seng Singapura, Dr Chong Weilian, berbicara mengenai penaganan kanker testis.
Kanker testis sendiri termasuk penyakit serius yang bisa menyerang laki-laki, meski terbilang jarang terjadi.
Sebelum melakukan perawatan apa pun, Dr Chong menganjurkan untuk menyimpan sperma di bank sperma, dikutip TribunHealth.com dari CNA, Kamis (17/11/2021).
Pasalnya perawatan bisa mempengaruhi kesuburan pasien.
Kemudian, seluruh testis yang sakit akan diangkat melalui sayatan inguinal, jelas Dr Chong.
Baca juga: Risiko Kanker Testis Meningkat jika Ada Riwayat Keluarga, Perlu Pemeriksaan Fisik dan Ultrasound
Baca juga: Seperti Halnya Payudara, Pemeriksaan Testis Penting untuk Deteksi Kanker, Bisa Dilakukan Sendiri

“Jika diambil cukup awal, ini cukup untuk membuat pasien bebas penyakit dan hanya memerlukan pemindaian pengawasan rutin dan penanda tumor darah.”
Namun, jelasnya, jika kanker dianggap berisiko tinggi atau jika penyakit telah menyebar dari testis ke sistem limfatik atau lebih, kemoterapi akan diperlukan.
Jika kanker bertahan setelah kemoterapi, operasi lebih lanjut dapat digunakan untuk membersihkan kelenjar getah bening di perut.
“Operasi ini, yang dikenal sebagai diseksi kelenjar getah bening retroperitoneal, adalah pekerjaan besar, dan tangan ahli akan diperlukan untuk melakukan operasi yang begitu rumit,” kata Dr Chong.
Diagnosis

Baca juga: Medical Sexologist Beberkan Macam-macam Gangguan pada Testis, Salah Satunya Penurunan Ereksi
Baca juga: Benarkah Penurunan Ereksi Disebabkan oleh Gangguan Kesehatan Testis? Simak Penjelasan Dokter
Sebelum melakukan tindakan, dokter lebih dulu akan melakukan diagnosis pasti.
Dr Chong Weilian memaparkan diagnosis ditegakkan berdasarkan kombinasi pemeriksaan fisik serta pemindaian ultrasound.
“Pemeriksaan fisik biasanya akan mengungkapkan benjolan testis yang keras, sedangkan pemindaian ultrasound sering kali menunjukkan massa yang muncul dari dalam testis.”
Jika ganas, pemindaian juga akan mendeteksi peningkatan aliran darah ke benjolan dan "kemungkinan invasi ke jaringan sekitarnya, seperti korda spermatika atau skrotum".
Tes darah untuk penanda tumor, termasuk alpha-fetoprotein, B human chorionic gonadotropin, dan lactate dehydrogenase, juga dapat dilakukan untuk menentukan jenis kanker, kata Dr Chong.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)