lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Kanker prostat adalah jenis kanker yang sering menyerang pria.
Kondisi ini seringkali ditandai dengan gangguan berkemih.
Dalam penatalaksanaanya, terdapat beragam metode terapi.
Baca juga: Apakah Laki-laki Berusia di Bawah 20 Tahun Bisa Alami Gangguan Prostat? Ini Tanggapan Dokter Urologi
Salah satunya yaitu melalui kemoterapi.
Namun apakah metode terapi tersebut bisa menjamin pasien menjadi sembuh total?
Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan dari dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U. berikut ini.
Rizki lahir di Pekanbaru, 3 Agustus 1988.
Ia adalah seorang dokter spesialis urologi di Rumah Sakit (RS) Nirmala Suri, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sebelumnya, ia pernah menjalankan praktek sebagai dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Dumai (2012-2013) dan RS Mitra Paramedika Sleman (2013-2014).
Baca juga: Profil dr. Rizki Muhammad Ihsan, Dokter Spesialis Urologi dari RS Nirmala Suri Sukoharjo
Rizki merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia pada 2011.
Kemudian pada 2014, ia kembali melanjutkan program pendidikan dokter dengan spesialisasi Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tanya:
Dokter dari semua penanganan kanker prostat hingga kemoterapi, apakah menjamin pasien bisa sembuh total?
Rara, Solo.
dr. Rizki Muhammad Ihsan, Sp. U. Menjawab:
Baca juga: Ketahui Alur Penanganan pada Penderita Gangguan Prostat, Simak Ulasan Dokter Berikut
Kalau kanker sudah menyebar jauh kemudian diberikan kemoterapi, itu tidak menjamin (sembuh total) juga.
Misalnya sudah menyebar ke tulang.
Itu tidak menghilangkan fokusnya, namun bisa menghambat progesivitas.
Baca juga: Apakah Batu Saluran Kemih Bisa Menyebabkan Kematian? dr. Rizki Muhammad Ihzan, Sp. U Menjawab
Selain itu harapannya juga agar kualitas hidup semakin baik.
Tidak lupa juga gejala-gejala kanker diobati.
Misalnya dapat terjadi destruksi tulang atau nyeri yang hebat, itu juga dalam lingkup terapi suatu kanker prostat.
Baca juga: Berbagai Pertimbangan Penanganan Terapi Penderita Kanker Prostat menurut Dokter Spesialis Urologi
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
