TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah merupakan salah satu penyakit endemi yang sering terjadi di Indonesia.
Demam berdarah mempunyai empat serotipe dan demam berdarah tidak langsung mengenai manusia tanpa vektor, sehingga demam berdarah memiliki perantara.
Perantara dari demam berdarah adalah nyamuk yang bernama Aedes Aegypti.
Demam berdarah dikenal memiliki siklus yang bernama siklus tapal kuda atau pelana kuda.
Siklus ini merupakan siklus yang sering terjadi pada penderita demam berdarah dan cukup berbahaya bagi penderitanya.
Siklus tapal kuda ditandai dengan demam yang cenderung mengalami penurunan dan kemudian mengalami panas kembali.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter, filsuf, ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribunnews program Malam Minggu Sehat.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut Kondisi Demam Berdarah Dengue Bisa Sebabkan Dengue Shock Syndrome

Dalam penjelasannya, dr. Tan Shot Yen menyebutkan siklus tapal kuda ini biasanya terjadi pada hari ke tiga.
"Waktu saya koas, ada istilah yang disebut dengan three-day fever."
"Banyak orang yang mengira bahwa dirinya mulai sembuh setelah 3 hari dan demamnya mulai hilang."
"Sebetulnya bukan karena demam hilang, kondisi ini bisa jadi Anda masuk ke dalam Dengue Shock Syndrome (DSS), dan kondisi ini cukup berbahaya," terang dr. Tan.
dr. Tan memaparkan jika ada seseorang yang dicurigai mengalami demam berdarah, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan laboratorium, karena pemeriksaan laboratorium menjadi kunci.
Ketika sudah melakukan pemeriksaan laboratorium, pasien tersebut akan dipantau setiap hari.
Pemantauan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi pasien tersebut masuk ke dalam kondisi Dengeu Shock Syndrome atau bukan.
"Kerap kali orang berpikir dengan demamnya hilang, dia sudah sembuh. Padalah demam yang hilang tersebut bukan menandakan kesembuhan," tegas dr. Tan.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Paparkan Pencegahan Penularan Demam Berdarah Bisa Dilakukan dengan 3M Plus

dr. Tan menambahkan bahwa penderita demam berdarah bisa melakukan pemeriksaan tambahan yaitu dengan pemeriksaan serologi.
Serologi merupakan pemeriksaan tambahan untuk mengetahui diferensial diagnosa demam berdarah dengan penyakit lainnya.
"Itu sebabnya kenapa di laboratorium canggih di kota besar sudah mulai melakukan pemeriksaan serologi IgM, IgG, dan NS-1," papar dr. Tan.
Pemeriksaan serologi NS-1 umumnya dilakukan pada hari pertama hingga hari ketiga demam.
Sedangkan IgM dan IgG, umumnya dilakukan pemeriksaan setelah melewati hari ketiga.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter, filsuf, ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen dalam tayangan YouTube Tribunnews program Malam Minggu Sehat pada 30 Oktober 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)