TRIBUNHEALTH.COM - Masa pandemi ini memberikan dampak yang cukup sangat luas.
Salah satunya adalah banyaknya para pekerja yang di PHK.
Mulai dari sektor-sektor industri, sektor pariwisata, hingga perhotelan banyak yang terkena dampak pandemi.
Sektor-sektor tersebut banyak mengalami penurunan konsumen dan pengunjung dan mengakibatkan perusahaan meminimalkan pegawai dengan cara PHK.
Kondisi PHK ini menyebabkan banyak orang mengalami stres akibat tidak memiliki penghasilan hingga mengalami gangguan kecemasan.
Dilansir TribunHealth.com, Psikolog Listyaningati, M.Psi memberikan penjelasannya dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video.
Dalam penjelasannya, psikolog Listyaningati mengungkapkan kondisi PHK memberikan dampak yang besar bagi yang mengalaminya.
Baca juga: Stres Akibat Pekerjaan Bisa Dialami Siapa Saja, Pakar Sarankan untuk Belajar Mengelola Emosi
PHK merupakan berakhirnya hubungan seseorang dengan perusahaan yang artinya berakhir pula hak dan kewajibannya.
PHK membuat orang kehilangan penghasilannya sehingga sangat berpotensi untuk membuat seseorang tersebut terasa cemas.
Menurut Psikolog Listyaningati, hilangnya penghasilan merupakan salah satu stressor sosial yang cukup besar nilainya untuk memunculkan suatu stres.
Lalu bagaimana menyikapi hal tersebut?
1. Pengelolaan stres atau pengelolaan emosi
Psikolog Listyaningati menjelaskan untuk menyikapi hal tersebut adalah dengan upaya pengelolaan stres itu sendiri atau pengelolaan emosi.
Menurutnya seseorang yang mengalami PHK ada yang mengalami stres dan ada juga yang tidak mengalami stres, namun kebanyakan adalah mengalami stres.
Stres ada dua jenis, yang pertama adalah stres yang berfokus pada emosi dan kedua adalah stres yang berfokus pada masalah.
"Biasanya orang mengalami stres ada dua hal tersebut, hanya saja tinggal stres mana yang paling menonjol," papar Listyaningati.
Ia menyebutkan pengelolaan stres pada seseorang akan berhasil jika orang tersebut berfokus pada mengatasi masalah yang ada.
Stres akan sulit diatasi jika tidak berfokus pada masalah yang ada.
Baca juga: Apakah Stres Memicu Terjadinya Tekanan Darah Tinggi? Begini Jawaban dr. Muhammad Fiarry Fikaris
2. Berkomunikasi
Pengelolan stres lainnya adalah dengan adanya komunikasi. Komunikasi dikenal dapat meringankan stres pada seseorang.
Pasalnya jika stres dilakukan sendiri tanpa dikomunikasikan dengan orang lain, maka stres tersebut akan berpotensi menjadi lebih tinggi.
"Stres setiap orang juga dipengaruhi dari hal-hal disekitarnya, misalnya ia menjadi tulang punggung keluarga, maka stres yang muncul akan lebih banyak."
"Berbeda dengan seseorang yang bukan tulang punggung keluarga, ia akan mengalami stres yang jauh lebih sedikit."
"Artinya kita harus betul-betul menyadari bahwa situasi ini memang kita sendiri tidak bisa mengendalikan, karena situasi pandemi ini terjadi diseluruh dunia," terang Listyaningati.
Kita hanya bisa mengendalikan pengelolaan stres terhadap diri kita masing-masing.
Dengan kita mengelola stres dengan baik, maka gangguan kecemasan tersebut akan bisa diatasi dengan baik.
Berfokus masalah yang ada dan mencari jalan keluar hingga berkomunikasi adalah cara mengelola stres yang baik.
Penjelasan ini disampaikan oleh Psikolog Listyaningati, M.Psi dalam tayangan YouTube Tribunjabar Video pada 27 Oktober 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)