TRIBUNHEALTH.COM – Berhubungan seksual saat hamil tentu saja diperbolehkan.
Namun dengan catatan bahwa kehamilan yang ibu hamil jalani sehat dan normal.
Selama ibu hamil tidak mengalami gangguan kesehatan, seks tidak akan menyakiti janin atau membawa dampak negatif.
Hubungan seksual selama kehamilan dapat meningkatkan keharmonisan dan mengurangi stress selama hamil.
Seks juga merupakan salah satu bentuk olahraga yang baik untuk ibu hamil.
Baca juga: dr. Haidar Zain: Irama Jantung yang Tidak Normal Bisa Menyebabkan Seseorang Mengalami Henti Jantung
Namun ada beberapa kondisi ibu hamil yang dilarang untuk berhubungan seksual karena bisa membahayakan ibu dan janin.
Untuk membahas mengenai kesehatan seksual, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan seorang Medical Sexologist.
Ia bekerja di klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan.
Selain itu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS juga praktik di Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.
Baca juga: dr. G. Iranita Dyantika Paparkan Gejala Awal Terjadinya Gangguan Jantung, Ketahui Penjelasannya
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan seksual sebagai berikut.
Pertanyaan:
Apakah boleh melakukan hubungan seksual selama kehamilan, dok?
Terima kasih dok.
Cusna, Tinggal di Surakarta.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Menjawab:
Hubungan seksual di masa kehamilan adalah tergantung usia kehamilan.
Kita mengizinkan di atas triwulan ke 2 karena ejakulat seorang pria mengandung prostaglandin dan begitu terkena mulut rahim maka dapat menyebabkan kontraksi mulut Rahim.
Baca juga: Saliva Penderita Diabetes Mengandung Glukosa, drg. Anastasia: Menjadi Sumber Makanan Mikroorganisme
Sehingga bila pada triwulan ke 1 dapat terjadi abortus atau keguguran.
Lalu pada saat penetrasi pun dilarang terlalu dalam karena risiko kontraksi mulut rahim besar bila terlalu dalam penetrasi akibat ejakulat terkena mulut rahim.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.