TRIBUNHEALTH.COM - Tidak semua orang memiliki struktur atau susunan gigi yang rapi.
Dengan hal demikian, banyak yang mengupayakan perawatan gigi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kawat gigi atau behel digunakan untuk memperbaiki tampilan gigi yang tidak rata dan posisi rahang tidak benar.
Penggunaan kawat gigi ini sering dikaitkan dengan perawatan gigi untuk usia anak dan remaja.
Karena pada usia anak dan remaja kerap terjadi susunan gigi yang tidak rapi.
Sebenarnya tidak ada batasan usia dalam penggunaan kawat gigi.

Baca juga: Apakah Gigi Mati Harus Dilakukan Perawatan Saluran Akar? Berikut Ulasan drg. Citra Paramita
Perlu diketahui bahwa kita tidak bisa asal saja untuk pemasangan kawat gigi.
Sebenarnya selain fungsi merapikan atau estetika, dengan kawat gigi juga dapat berfungsi untuk memperbaiki pengunyahan (mastikasi) dan memperbaiki fungsi bicara (fonasi).
Berdasarkan penggunaan ada 2 yaitu kawat gigi cekat (fix) dan kawat gigi lepasan (removable).
Tidak ada kondisi khusus yang menentukan pemakaian kawat gigi, kecuali pada kondisi-kondisi khusus seperti ada bad habit (kebiasaan2 buruk).
Kebiasaan buruk seperti apa saja yang dapat menentukan pemakaian kawat gigi berdasarkan jenisnya?
Baca juga: drg. Citra Paramita Mengatakan Gusi Bengkak Kronis Menjadi Penyebab Abses Secara Berulang
Berikut adalah penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP. seorang dokter gigi.
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP merupakan dokter gigi di Rumah Sakit Undata, Jl. RE. Martadinata Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Gigi di UNHAS pada 2005.
Pada tahun 2007, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menyelesaikan program profesi Kedokteran Gigi di UNHAS.
Tak hanya sampai di situ, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP melanjutkan pendidikan S2 dengan jurusan Administrasi Publik di UNTAD pada tahun 2016-2018.
Baca juga: dr. Jonathan Subekti: Kasa dan Cairan Infus Dapat Digunakan untuk Mengatasi Iritasi pada Kulit
Setelah menyelesaikan pendidikan S2, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP melanjutkan pendidikan S3 dengan jurusan Administrasi Publik di UNTAD pada tahun 2018-2021.
Selain praktik di Rumah Sakit Undata Kota Palu, Dr. drg. Munawir H. Usman membuka klinik di Apotek Amanda, Jl. Jati Baru, Kota Palu.
Sebagai dokter gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP aktif dalam berbagai penelitian.
Tak hanya itu, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP juga kerap mengikuti berbagai pelatihan dan seminar.
Sebelum bekerja di Rumah Sakit Undata Kota Palu, ia juga sempat bekerja di Puskesmas Parabu pada tahun 2010-2016.
Baca juga: dr. Jonathan Subekti Berikan Tips Membersihkan Kulit Iritasi Menggunakan Kasa dan Cairan Infus
Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur di RSUD Pasangkayu pada tahun 2016-2018.
Profil lengkap Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP bisa dilihat disini.
Pertanyaan:
Kebiasaan buruk seperti apa dok yang dapat menentukan pemakaian kawat gigi berdasarkan jenisnya?
Anggra, Solo
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menjawab:
Misalnya bruxisme dianjurkan untuk tidak menggunakan yg removable atau keadaan Oral Hygiene yang buruk, tidak cocok yang fix.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)