lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Batu saluran kemih merupakan penyakit yang serius.
Kondisi ini lebih banyak dialami laki-laki daripada perempuan.
Seringkali seseorang yang mengalami kondisi ini tidak menyadari gejalanya.
Sehingga terlambat melakukan pengobatan.
Baca juga: dr. Arini Widodo, Sp.KK: Fenomena Manusia Silver Berikan Dampak Buruk pada Kesehatan Kulit
Untuk itu setiap orang perlu waspada dengan menjaga pola hidup sehat agar tidak menderita penyakit ini.
Pasalnya terdapat usia tertentu yang rentan mengalami batu saluran kemih.
Berikut ini simak penjelasan dr. Rizki Muhammad Ihzan, Sp. U.
Rizki lahir di Pekanbaru, 3 Agustus 1988.
Ia adalah seorang dokter spesialis urologi di Rumah Sakit (RS) Nirmala Suri, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sebelumnya, ia pernah menjalankan praktek sebagai dokter umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Dumai (2012-2013) dan RS Mitra Paramedika Sleman (2013-2014).
Rizki merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia pada 2011.
Baca juga: Profil dr. Rizki Muhammad Ihsan, Dokter Spesialis Urologi dari RS Nirmala Suri Sukoharjo
Kemudian pada 2014, ia kembali melanjutkan program pendidikan dokter dengan spesialisasi Urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM).
Tanya:
Adakah batasan usia tertentu yang bisa mengalami batu saluran kemih dok?
Lala, Solo.
dr. Rizki Muhammad Ihzan, Sp. U Menjawab:
Baca juga: Peningkatan Berat Badan Normal pada Penderita Asam Lambung Menurut Ahli Gizi
Kalau untuk usia dari kecil sampai lahir kalau udah ada kelainan bawaan bisa mengalami batu saluran kemih.
Cuma angka kejadian tertingginya dari usia 35 sampai 45 tahun.
Ini adalah puncak kejadian batu saluran kemih.
Jadi karena pada usia tersebut, merupakan usia produktif banyak orang beraktivitas berlebihan.
Sehingga mudah terkena dehidrasi, pengaturan gaya hidup yang mungkin di usia segitu kurang baik ya.
Olahraga kurang, makan tidak bisa diatur, akhirnya mudah mengalami penyakit.
Namun kalau dari penelitian, puncaknya dari usia 35 sampai 45 tahun.
Baca juga: Tak Menunjukkan Gejala dan Perkembangan, Kanker Menjadi Penyakit Beresiko Kematian
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
