TRIBUNHEALTH.COM - Dalam dunia medis penyakit usus buntu seringkali disebut Apendisitis.
Apendisitis merupakan peradangan pada jaringan appendix dan mesoappendix.
Dimana peradangan ini bisa menyebabkan penyumbatan atau obstruksi usus.
Baca juga: dr. Lusiyanti: Terlalu Banyak Konsumsi Kacang Tanah Dapat Memicu Terjadinya Penyumbatan Pori-pori
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Bedah Umum, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Apabila obstruksi usus berkelanjutan, bisa menyebabkan kematian jaringan usus buntu.

Dalam kondisi yang lebih parah bisa menyebabkan usus tersebut berlubang.
Sehingga isi dalam usus yang penuh dengan kotoran dan bakteri bisa keluar dari usus besar, melewati usus buntu sampai ke cavum abdomen.
Penyebab pasti penyakit apendisitis secara langsung sampai saat ini masih dalam penelitian para ahli.
Namun yang pasti penyebabnya karena obstruksi atau infeksi.
Obstruksi terdiri dari beberapa macam.
Baca juga: Berapa Lama Gigi Palsu Bisa Digunakan? Begini Penjelasan drg. Muhammad Ikbal, Sp.Pros
Pertama, sekitar 60% obstruksi disebabkan karena penebalan jaringan limfoid di sekitar mukosa.
Jaringan limfoid berfungsi untuk kekebalan sistem imun pada bagian usus buntu.
Akan tetapi jika membesar dan berlebihan dapat menyebabkan penyumbatan.
Dokter menyebutkan jika kondisi ini juga bisa menyebabkan feses mengeras.
Adapun masyarakat yang mengaitkan kasus usus buntu akibat konsumsi biji cabai maupun biji jambu.
Menurut dokter dalam teori, biji hanya menyumbat sekitar3-5% saja.

Selain itu bisa juga disebabkan karena lumen usus tidak sepenuhnya lurus.
Tidak semua orang memiliki anatomi usus buntu yang bagus dan lurus seperti pipa paralon.
Secara anatomis ada yang berbentuk melengkung.
Baca juga: Adib Setiawan Ungkap Beberapa Metode yang Bisa Digunakan Dalam Mengatasi Gangguan Mental
Bentuk seperti ini juga bisa mempermudah proses penyumbatan.
Penjelasan Dokter Spesialis Bedah Umum, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 09 Oktober 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.