TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak, dr. Sandi Nugraha, Sp.A berbicara mengenai kesulitan makan pada anak.
Dia menyebut kasus kesulitan makan pada anak termasuk penyebab terbanyak yang membuat orangtua membawa anak ke dokter.
Hal itu disampaikan dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV edisi Jumat (10/9/2021).
Lalu apa yang menjadi penyebabnya?
dr. Sandi Nugraha, Sp.A menyebut ada banyak faktor yang bisa membuat anak sulit makan.
Pertama, dia menyorot kelainan dasar anak seperti kondisi bawaan.
Baca juga: dr. Sandi Nugraha, Sp.A Bicara soal Anak yang Kerap Gumoh, Sampai Tahap Apa Bisa Dikatakan Normal?
Baca juga: Anak SD yang Alami Obesitas Tak Boleh Sembarang Diet, dr. Tan Shot Yen Jelaskan Cara Mengatasinya

Namun, yang paling banyak dijumpai adalah penyebab lingkungan.
Misalnya adalah soal jadwal pemberian makan anak.
"Berapa lama jaraknya, jeda antara pemberian makan tersebut?" katanya, dikutip TribunHealth.com.
"Kemudian jangan memberikan cemilan lain pada saat makan, kecuali diberikan minum sedikit."
Kemudian, jadwal tersebut baiknya dilakukan secara konsisten.
Dengan demikian anak akan terbiasa dengan rutinitas tersebut.
Baca juga: Anak Gampang Sakit setelah Imunisasi? Simak Ulasan dr. Tan Shot Yen dan dr. Chatidjah Alaydrus
Baca juga: Psikolog, Adib Setiawan Bagikan Cara dalam Mengatasi Tekanan Mental pada Anak akibat Belajar Daring

Namun dr. Sandi Nugraha Sp.A tak menampik, proses ini membutuhkan waktu yang panjang.
Berikutnya orangtua perlu menciptakan suasana makan yang menyenangkan.
"Dalam prosedurnya, berikanlah variasi makanan yang berbeda dari pagi, siang, dan malam," paparnya.
Namun, asupan dalam makanan tersebut tak boleh diabaikan.
Setidaknya, makanan harus mengandung karbohidrat, protein hewani, lemak, dan serat.
Lalu bagaimana jika anak tetap menolak makan?
dr. Sandi Nugraha menyarankan agar tak memaksa.
Jika anak masih menolak setelah jeda sekitar 10 menit, dia menyarankan untuk menyiapkan plan B.
Artinya, orangtua bisa menawarkan menu baru pada anak.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)