Breaking News:

Penyebab Keracunan Tidak Hanya dari Zat Berbahaya Saja, Kehigienisan Juga Menjadi Penyebabnya

Keracunan makanan merupakan gejala yang ditimbulkan akibat makanan yang telah terkontaminasi. Keracunan ditandai dengan mual, muntah dan pusing.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi keracunan makanan 

TRIBUNHEALTH.COM - Keracunan merupakan kemasukan suatu zat atau benda-benda asing bagi tubuh kita.

Dalam kehidupan sehari-hari, keracunan bisa disebabkan karena makanan ataupun minuman.

Walaupun sebenarnya keracunan bisa disebabkan oleh hal-hal lain seperti zat, obat-obatan atau misalnya obat nyamuk.

Jika dalam kehidupan sehari-hari keracunan disebabkan karena makanan dan minuman, berarti makanan dan minuman tersebut sudah terkontaminasi oleh sesuatu seperti bakteri, virus, parasit, atau zat lain.

Tanda-tanda keracunan pada setiap orang, kurang lebih hampir sama karena keracunan berhubungan dengan sistem pencernaan.

ilustrasi keracunan makanan
ilustrasi keracunan makanan (kompas.com)

Baca juga: dr. Adityo Susilo Paparkan Tidak Menutup Kemungkinan Usia Muda Mengalami Keluhan Long COVID-19

Sehingga gejala yang timbul pasti pada pencernaan terlebih dahulu.

Gejala yang khas dari keracunan adalah mengalami sakit perut, karena pencernaan utama pada perut.

Selain sakit perut, gejala awal lain yang ditimbulkan adalah mual, muntah, dan pusing.

Tidak hanya mual dan muntah saja, seseorang yang keracunan bisa mengalami diare.

Gejala keracunan seperti mual dan muntah yang sudah parah kan membuat seseorang susah untuk mengonsumsi makanan dan minuman.

2 dari 4 halaman

Apabila gejala yang ditimbulkan hingga diare, maka akan terjadi kekurangan cairan dan jika sudah parah komplikasi yang ditimbulkan adalah mengalami dehidrasi.

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Jelaskan Ciri Gusi Sehat, Berwarna Merah Muda dan Merata

Dehidrasi tersebut karena tidak ada intake yang masuk disebabkan tidak bisa makan dan minum, sehingga kekurangan tenaga dan terasa lemas.

Saat diare akibat keracunan juga bisa menyebabkan seseorang merasa lemas.

Gejala-gejala tersebut masih tergolong gejala medium, apabila lebih parah lagi bisa berefek pada kerusakan ginjal.

Tubuh manusia memiliki imunitas masing-masing.

Apabila memiliki perut yang sensitif, orang yang suka mengonsumsi makanan sembarangan bisa saja langsung timbul reaksi keracunan, namun tidak semua mengalaminya.

Keracunan sangat berbeda dengan alergi.

Alergi termasuk sensitif terhadap sesuatu dan hanya orang itu saja yang sensitif.

Baca juga: drg. Riana Menyampaikan Tips dalam Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Rumah Selama Pandemi

Berbeda dengan keracunan, zat asing sudah masuk kedalam tubuh dan kurang lebih reaksi terhadap semau orang sama.

Jika memang racun, berarti zat atau sesuatu ini sudah pasti berbahaya.

3 dari 4 halaman

Yang paling sering adalah makanan kotor dan terkontaminasi oleh bakteri salmonella, parasit, dan cacing.

Untuk mencegah terjadinya keracunan dimulai dari yang paling mudah adalah higienitas diri sendiri.

Terkadang makanan sebersih apapun tetapi jika tidak menjaga higienitas saat makan, akan berpotensi menyebabkan keracunan.

Hal paling mudah yang harus dilakukan adalah:

- Cuci tangan sebelum makan

Wajib mencuci tangan setelah melakukan hal-hal yang sekiranya kotor.

Baca juga: Masalah Seksual Tidak Hanya Dialami Usia Lanjut Saja, Usia Muda Juga Perlu Waspada

- Higienitas lingkungan

Jika mengetahui lokasi atau lingkungan yang higienitasnya dipertanyakan, lebih baik dihindari.

Karena pada lokasi seperti itu biasanya makanan terbuka dan sering dihinggapi lalat.

- Pastikan pengolahan makanannya yang baik dan benar.

4 dari 4 halaman

Konsumsi air yang benar-benar matang.

Daging lebih mudah terkontaminasi karena penyimpanannya yang kurang baik.

Pertolongann pertama saat mengalami keracunan yang bisa dilakukan:

- Pastikan tubuh tidak kekurangan cairan

Baca juga: dr. Robert Sinto, Sp.PD: Kasus Demam Berdarah yang Tidak Segera Ditanganni bisa Menyebabkan Kematian

- Konsumsi makanan yang lunak

- Hindari makanan pedas dan gorengan

- Konsumsi buah-buahan

- Hindari makanan asam untuk menghindari iritasi lambung

- Jika sudah tidak bisa mengonsumsi makanan dan minuman, maka segeralah ke rumah sakit

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan dr. Dwi Septiadi B. Seorang dokter umum. Selasa (21/1/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKeracunankeracunan makanandiaremualPusingdr Dwi Septiadi B
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved