TRIBUNHEALTH.COM - Menurut dokter, masyarakat semakin menyadari untuk menjaga kesehatan prostat.
Dahulu masyarakat seringkali menganggap jika sering buang air kecil di malam hari akibat mengalami diabetes atau kencing manis.
Dokter menyebutkan jika memang penyebabnya harus dihilangkan terlebih dahulu.
Dilansir oleh Tribunhealth.com hal ini dijelaskan Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman: Pengeroposan Gigi Dapat Disebabkan oleh Bakteri dan Kasus Fluorosis Gigi
Perlu diingat bahwa permasalah prostat yang paling dominan adalah gejala obstruktif atau gejala sumbatan.
Jika pria mulai mengalami gangguan pancaran yang melemah atau tidak tuntas saat buang air kecil, dokter sarankan untuk segera menyadarinya.

Saat ini tingkat deteksi kanker prostat semakin tinggi dan semakin canggih.
Beberapa rumah sakit atau pusat pendidikan sudah mulai melakukan biopsi dengan bantuan robot dan dikombinasi dengan pemeriksaan MRI.
Gejala kanker prostat hampir sama dengan gejala pembesaran prostat jinak.
Pertumbuhan prostat pada kondisi pembesaran prostat jinak dan ganas seringkali tidak sama.
Baca juga: drg. Munawir H. Usman: Fluorosis Gigi Menyebabkan Adanya Bercak Putih pada Permukaan Mahkota Gigi
Pembesaran prostat jinak biasanya setiap tahun prostatnya bertambah besar.
Terkadang juga ada gejala penyerta yang dialami pasien.
Seperti buang air yang disertai darah atau ada penurunan berat badan dalam 3 bulan terakhir.

Terkadang kanker prostat juga mengalami penyebaran pada tulang.
Seperti ada rasa nyeri pada tungkai atau pada kaki hingga tulang belakang.
Baca juga: Apa Penyebab Rasa Ngilu dan Sakit Gigi setelah Pemasangan Gigi Palsu? Berikut Ulasan drg. Ikbal
Penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 20 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.