TRIBUNHEALTH.COM - Diare merupakan suatu gangguan pencernaan dimana frekuensi buang air besar yang melebihi batas normal.
dr. Prasna Pramita, Sp.PD menyebutkan orang buang air besar normalnya 3 kali sehari sampai 3 hari sekali.
Ketika seseorang mengalami buang air besar dengan frekuensi 5 hingga 7 kali sehari maka seseorang tersebut sudah mengalami diare.
Pasalnya ketika seseorang mengalami diare, maka harus menghindari makanan seperti makanan pedas, makanan berlemak, dan makanan yang mengandung tinggi gula.
Makanan tersebut bisa memicu terjadinya diare yang semakin parah.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Prasna Pramita, Sp.PD menjelaskan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
Dalam penjelasannya, dr. Prasna Pramita, Sp.PD menjelaskan terdapat beberapa makanan yang baik dikonsumsi saat diare.
Baca juga: dr. Prasna Pramita, Sp.PD Jelaskan Komplikasi Penyakit yang Bisa Muncul pada Penderita Diare

Makanan tersebut disebut dengan BRAT yaitu banana, rice, apple sauce, dan toast.
Menurut dr. Prasna makanan tersebut sangat baik dikonsumsi saat seseorang sedang mengalami diare.
Karena makanan tersebut merupakan makanan yang padat namun dapat dicerna oleh usus dengan mudah.
Buah pisang juga mengandung pepsin yang baik untuk usus kita.
Selain pepsin pisang juga mengandung prebiotik, yaitu bakteri baik yang bagus untuk saluran pencernaan.
Untuk apple sauce bisa digantikan dengan mengkonsumsi buah apel secara langsung.
Sedangkan untuk toast, toast tersebut cukup di panggang dan langsung dikonsumsi tanpa menggunakan toping.
Baca juga: Tindakan Utama pada Penderita Diare, dr. Prasna Pramita, Sp.PD Sebut untuk Memberikan Cairan

dr. Prasna Pramita, Sp.PD melarang seseorang yang sedang diare mengkonsumi makanan yang berlemak.
Pasalnya makanan berlemak akan memperparah kondisi diare karena makanan berlemak memperberat pekerjaaan pada usus.
"Usus kontraksinya lebih berat, sehingga akan lebih cepat terjadi diare," terang dr. Prasna.
Ia melanjutkan saat diare juga bisa disembuhkan dengan konsumsi teh pahit.
"Teh pahit biasanya dibikin tanpa gula, karena gula biasanya mempermudah terjadinya kontraksi di usus. Jadi yang baik adalah air putih dan teh pahit," jelas dr. Prasna.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Prasna Pramita, Sp.PD dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 12 Maret 2021.