TRIBUNHEALTH.COM - Penderita yang mengalami gangguan prostat pasti akan merasakan gejala iritatif.
Serta mengalami gejala obstruktif.
Namun mana yang lebih dominan akan kembali ke keluhan masing-masing pasien.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Dokter menyebutkan jika bisa saja keluhan tersebut ada semua.
Baca juga: dr. Luciana Intanti, Sp.A Ungkap Pakar yang Berhak Mengatasi Masalah Kecanduan Gadget pada Anak

Pada kondisi pembesaran prostat jinak atau BPH bisa mengalami kondisi dimana kelenjar prostat membesar dan dapat menghambat aliran urine.
Namun gejala yang dirasakan pada pembesaran prostat jinak tidak sebanyak yang dirasakan saat mengalami prostatitis.
Pada penderita prostatitis bisa mengalami rasa nyeri.
Karena ada suatu proses inflamasi atau proses peradangan.
Terkadang penderita yang tidak buang air kecil saja bisa merasakan nyeri.
Baca juga: Ketahui Pemeriksaan Kesuburan Sebelum Menikah, Simak Ulasan dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And
Nyeri bisa dirasakan di daerah rongga panggul.
Dokter menyebutkan jika fungsi prostat adalah memberi cairan dan nutrisi sperma.
Ketika berhubungan seksual dan akan ejakulasi bisa keluar sperma yang bercampur dengan darah.
Hal ini bisa dirasakan pada penderita prostatitis.
Terjadinya prostatitis bisa berasal dari saluran kemih atau penyakit menular seksual.

Menurut dokter sifatnya hanya infeksi saja.
Biasanya terjadi pada pasien dengan riwayat yang sering berganti-ganti pasangan atau pasangannya terinfeksi penyakit menular seksual sebelumnya.
Hal ini bisa memengaruhi prostat sehingga terjadi peradangan prostatitis.
Baca juga: Bila Sudah Parah, Pencabutan Akar Gigi Apa Bisa sampai Operasi? Ini Kata drg. Andi Tajrin Sp.BM.(K)
Penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Johannes Aritonang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 20 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.