TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa disadari pada seseorang ada yang pernah mengalami sleep apnea ketika tidur.
Kondisi ini sering terjadi keluhan ngorok saat tidur dan merasa ngantuk meskipun tertidur lama.
Penderita sleep apnea tidak menyadari gejala tersebut.
Gejala akan disadari oleh seseorang yang sekamar dengan penderita tersebut.
Selain gejala yang muncul ketika tidur, penderita sleep apnea juga akan merasa keluhan setelah bangun tidur.
Baca juga: drg. Riona Ulfah: Menjaga Kesehatan Gigi Sangat Penting, Tapi Sering Diabaikan
Tanda-tanda mengalami sleep apnea adalah:
Tanda dan gejalanya
- Pasien sering terbangun saat tidur karena saat malam hari terasa tercekik
- Mengorok
- Berhenti napas selama beberapa kali saat tidur
- Susah tidur
- Sering pusing saat bangun tidur
- Sering mengantuk terutama saat siang
- Susah untuk konsentrasi dan sering memgalami perubahan mood
Faktor resiko
- Pada orang merokok dan alkoholik
- Usia 40 tahun lebih
Baca juga: dr. Lugyanti Sukrisman Sp.PD-KHOM Menjelaskan Fungsi Sel Darah Merah pada Tubuh
- Memiliki amandel besar dan lidah besar
- Hambatan pada hidung bisa karena hidung yang bengkok
- Laki-laki lebih sering dibanding perempuan
Pengobatan sleep apnea
Jika masih ringan, pengobatan dapat ditangani sendiri misal dengan merubah posisi tidur, hindari alkohol dan rokok, mengurangi berat badan.
Jika sudah berat, biasanya butuh penanganan medis dengan alat-alat khusus dari medis seperti terapi alat dengan CPAP (continuous positive airway pressure) yang berfungsi mencegah tenggorokan, menutup dan mengurangi gejala yang muncul.
Baca juga: Dokter Sebut Sepatutnya Menjaga Kualitas Darah karena Banyaknya Pekerjaan Darah di Tubuh
Ada lagi yang lain seperti BPAP( bilevel positive airway pressure), MAD( mandibular advancement device)
Atau bisa juga sampai operasi jika memang nanti dinilai dari dokter sudah berat untuk sleep apnea nya.
Bagaiimana cara mencegah terjadinya sleep apnea?
Berikut adalah penjelasan dr. Mustopa Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Ia merupakan seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Saat ini, dr. Mustopa Sp.PD sedang menjalankan praktek di dua rumah sakit (RS).
Diantaranya yaitu:
- RS Nirmala Suri Sukoharjo
- RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo
Baca juga: Kanker Payudara Bisa Terjadi pada Pria, Gejalanya Muncul Benjolan dan Ruam di Area Puting
Sebelum berprofesi sebagai seorang dokter, dirinya sempat mengenyam berbagai jenjang pendidikan.
Berikut riwayat pendidikan yang telah ditempuh:
- SD Al-Islam Jamsaren Surakarta
- SMP Negeri 4 Surakarta
- SMA Negeri 1 Surakarta
- S1 dokter di Fakultas Kedokteran UNS
- S2 pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran UNS
Baca juga: Ketahui 3 Tips Menjaga Kesehatan Telinga dari Dokter Spesialis THT-KL, dr. Ibrahim Irsan Nasution
Profil lengkap dr. Mustopa Sp.PD bisa dilihat disini
Pertanyaan:
Adakah cara mencegah terjadinya sleep apnea dok?
Anggra, Solo
dr. Mustopa Sp.PD menjawab:
Untuk mencegah, tetap jaga pola hidup sehat.
Makan banyak sayur dan buah, banyak minum air putih, jaga berat badan ideal, hindari rokok, hindari minum alkohol, tidur yang cukup 6-8 jam sehari, hindari kondisi stress dan hindari aktifitas berlebih juga.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)