TRIBUNHEALTH.COM - Fibrilasi atrium adalah kondisi jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur dan seringkali tidak normal.
Denyut jantung normal harus teratur dan berdetak antara 60 dan 100 denyut per menit saat tengah beristirahat (tidak sedang beraktivitas).
Detak jantung dapat diukur dengan memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan atau leher.
Ketika jantung berdetak normal, dinding ototnya mengencang dan meremas (berkontraksi) untuk memaksa darah keluar dan ke seluruh tubuh.
Mereka kemudian rileks sehingga jantung bisa terisi darah kembali.
Proses ini diulang setiap kali jantung berdetak.
Baca juga: dr. Renan Hermawan Sebut Pembengkakan Jantung Bukan Merupakan Suatu Penyakit
Baca juga: Waspada, Serangan Jantung Merupakan Pembunuh yang Datang Secara Tiba-tiba

Pada fibrilasi atrium, ruang atas jantung (atrium) berkontraksi secara acak dan terkadang sangat cepat sehingga otot jantung tidak dapat berelaksasi dengan baik di antara kontraksi.
Kondisi ini mengurangi efisiensi dan kinerja jantung.
Fibrilasi atrium terjadi ketika impuls listrik abnormal tiba-tiba mulai menembak di atrium.
Impuls ini mengesampingkan alat pacu jantung alami, yang tidak dapat lagi mengontrol ritme jantung.
Karena itulah penderitanya memiliki denyut nadi yang sangat tidak teratur.
Hingga kini, penyebab fibrasi atrium tidak sepenuhnya dipahami, tetapi cenderung mempengaruhi kelompok orang tertentu, seperti orang tua dan orang yang hidup dengan kondisi jangka panjang (kronis) seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau obesitas.
Baca juga: Jadi Penyebab Utama Kematian, Kenali Gejala dan Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Baca juga: Angina, Nyeri di Dada Akibat Berkurangnya Aliran Darah ke Jantung, Ada yang Pemicunya Tak Terduga

NHS menyebut ada kemungkinan fibrasi atrium dipicu oleh situasi tertentu, seperti minum terlalu banyak alkohol atau merokok.
Fibrasi atrium bisa didefinisikan menjadi beragam, bergantung seberapa jauh hal itu mempengaruhi penderitanya.
Sebagai contoh:
- Fibrilasi atrium paroksismal – episode datang dan pergi, dan biasanya berhenti dalam waktu 48 jam tanpa pengobatan apapun
- Fibrilasi atrium persisten – setiap episode berlangsung lebih dari 7 hari (atau kurang saat dirawat)
- Fibrilasi atrium permanen – jika selalu muncul
- Fibrilasi atrium lama – di mana seseorang biasanya mengalami fibrilasi atrium selama lebih dari setahun.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)