TRIBUNHEALTH.COM - Cabut gigi bisa menjadi solusi untuk masalah tertentu.
Namun, ada anggapan di masyarakat terkait hal ini.
Satu di antaranya adalah mencabut gigi yang bisa mengakibatkan linglung.
Terkait hal ini, TribunHealth.com menghubungi drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K).
drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) merupakan satu di antara narasumber tetap TribunHealth.com.
Dia lahir di Kolaka, 10 Oktober 1974.
Pria yang akrab disapa Tajrin itu merupakan dokter gigi spesialis bedah mulut.
drg Tajrin menempuh pendidikan dasar hingga menengah di Pinrang.
Kemudian dia melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hassanudin (Unhas) Makassar.
Baca juga: Profil Andi Tajrin, Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial Direktur RSGM Unhas

Setelah lulus, drg Tajrin menempuh Program Profesi Dokter Gigi di universitas yang sama.
Hidup di Sulawesi sejak kecil, suami drg Ummi Kalsum itu hijrah ke Jawa.
Di Jawa, dia menempuh pendidikan S2 Magister Kesehatan Universitas Padjadjaran Bandung.
Dia juga berhasil menyelesaikan program Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut di universitas yang sama.
dirinya berpraktik di beberapa tempat sekaligus.
Pertama, dia berpraktik di TJ Dent Medical Specialist, yang beralamat di Jalan Dr JE Leimena Nomor 50 Makassar.
Selain itu, dia juga bekerja di RS Ibnu Sina, yang beralamatkan di Jalan Urip Sumiharjo.
Tak hanya sebagai praktisi, drg Tajrin merupakan seorang dosen di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hassanudin, almamaternya sendiri.
Berikut ini TribunHealth.com sajikan pertanyaan terkait cabut gigi dan lingung.
Baca juga: Perlukah Melakukan Kontrol Rutin ke Dokter Gigi? Begini Penjelasan drg. Angela Bunga S.
Baca juga: Ibu Hamil Rawan Terkena Masalah Gigi dan Mulut, CDC: Perlu Rutin Kontrol ke Dokter Gigi

Pertanyaan:
"Dok, Bu Dhe saya mencabut gigi di tukang gigi. Setelahnya, dia menjadi pelupa dan linglung. Ada yang bilang karena sarafnya terpengaruh pencabutan gigi yang dilakukan. Apa seperti itu mungkin terjadi dok?"
drg. Andi Tajrin, MKes, Sp.BM (K) Menjawab:
Hubungan antara cabut gigi dengan pelupa dan linglung atau menyebabkan mata kabur merupakan paham sejak dulu dari masyarakat yang berkembang.
Mengenai betul tidaknya sampai sekarang juga belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hal tersebut ada hubungannya.
Kalau melihat teori, maka hubungannya secara langsung tidak ditemukan.
Memang gigi pada saat sakit kalau tidak menyebabkan infeksi yang menyebar keseluruh tubuh, maka sebaiknya tidak dilakulan pencabutan, karena dapat memperparah infeksinya.
Kalau terpaksa harus dicabut maka sebaiknya harus ada pengobatan sebelumnya yang diberikan, sehingga pasien tidak mengalami komplikasi langsung berupa nyeri hebat atau infeksi yang luas atau perdarahan pada daerah pencabutan.
Baca berita lain tentang konsultasi dengan dokter di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)