TRIBUNHEALTH.COM - Dermatitis atopik merupakan penyakit umum yang terjadi di Indonesia.
Secara angka kejadian dermatitis atopik tergolong tinggi di dunia.
Artinya di Indonesia memang sering terjadi.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Namun di negara 4 musim, biasanya tingkat kekambuhannya lebih parah.
Baca juga: Benarkah Saya Mengalami Depresi Akibat Body Shaming? Begini Tanggapan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Di Indonesia pun juga banyak yang menderita dermatitis atopik.
Faktor yang memengaruhi terjadinya dermatitis atopik adalah dari dalam dan luar.
Dari dalam dapat disebabkan akibat faktor genetik.
Sedangkan dari luar, banyak disebabkan oleh faktor pemicu.
Paling sering terjadi adalah akibat alergi debu dan tungau.
Dalam 1 gram debu mengandung sekian juta tungau debu rumah.
Menurut dokter, jika ada debu pasti ada tungau.
Hal ini merupakan pencetus yang paling utama.
Indonesia memiliki suhu kelembaban yang cukup tinggi.
Baca juga: Apa Perawatan yang Dapat Dilakukan untuk Memperbaiki Gigi Tonggos? Simak Ulasan drg. Munawir Usman
Suhu ini menyebabkan tungau tumbuh dengan subur.
Orang-orang yang memiliki riwayat dermatitis atopik akan sering kambuh jika berada di negara Indonesia.
Adapula dermatitis atopik yang disebabkan oleh makanan.
Dokter mengatakan jika sebenarnya alergi tidak harus dipicu dari makanan.
Mungkin diawal konsumsi makanan tertentu tidak alergi, kemudian mengonsumsi makanan tersebut muncul alergi.
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 27 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.