TRIBUNHEALTH.COM - Dermatitis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada kulit.
Sebagian besar dermatitis akibat faktor turunan.
Menurut dokter, meskipun dalam anggota keluarga tidak memiliki riwayat dermatitis atopik, bisa saja kita pertama kali yang terjangkit.
Dilansir oleh Tribunhealth.com hal ini dijelaskan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Atau bisa saja terjadi dermatitis atopik pada keluarga, namun manifestasinya lain.
Baca juga: Dermatitis Atopik Bisa Terjadi Secara Berulang dan Jangka Panjang, Simak Ulasan dr. Kardiana Purnama
Dokter menyebutkan jika gejala dermatitis atopik sangat luas.
Gejala yang terjadi berkaitan dengan usia.
Biasanya gejala yang ditimbulkan adalah gatal dan kemerahan.
Kemerahan yang terjadi tidak hanya merah saja, namun juga ada bintilnya.

Terkadang ada beruntusan dan juga berair.
Gambaran lokasi terjadinya dermatitis biasanya sesuai dengan usia.
Bayi yang berusia kurang dari 1 tahun biasanya terjadi di bagian wajah.
Dermatitis yang terjadi pada bayi biasa dikenal dengan istilah eksim susu.
Sementara menurut dokter, kondisi tersebut terjadi akibat faktor turunan yang tidak ada kaitannya dengan susu.
Namun pada intinya ini adalah gejala awal dermatitis atopik.
Baca juga: Menurut Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Ada Dua Jenis Kekerasan Seksual, secara Fisik dan Verbal
Karena jika dilihat dari history-nya, dermatitis atopik sekitar lebih dari 50% kasus muncul pada usia kurang dari 1 tahun.
Sedangkan 95% muncul kurang dari usia 5 tahun.
Jadi terkadang ada yang muncul saat usia 2 tahun.
Gejala pada anak yang lebih besar biasanya gejalanya mulai di tangan.
Jika lebih besar lagi dan mulai bisa jalan mulai terjadi di lipatan siku dan lutut.

Pada usia 5 hingga 7 tahun biasanya sudah mulai resolusi dan hilang.
Namun sekitar 20% kasus bisa berlanjut sampai dewasa.
Baca juga: Apakah Lidah yang Kotor Dapat Dibersihkan? Begini Tanggapan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Kardiana Purnama Dewi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 27 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.