TRIBUNHEALTH.COM - Kekerasan seksual pada anak dapat menyebabkan depresi dan gangguan jiwa.
Kekerasan seksual dapat memberikan efek yang tidak baik.
Seperti pedofil, bipolar, depresi, dan bisa saja terjadi skizofrenia.
Dilansir oleh Tribunhealth.com hal ini diulas Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Si., M.Psi. dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Sebenarnya, seluruh gangguan jiwa yang dialami manusia sebagai dampak dari kekerasan masa lalu.
Baca juga: Menurut dr. Henry Suhendra, Sp.OT, Kelebihan Vitamin D Dapat Menyebabkan Keracunan, Simak Ulasannya
Baik itu kekerasan fisik maupun kekerasan seksual, sehingga memberikan dampak pada gangguan jiwa.

Sementara anak tidak bisa mengatasi atau cara melawan ketidaknyamanan tersebut.
Pada akhirnya anak tidak bisa melawan.
Perasaan bersalah dan perasaan hancur tidak dapat dibangkitkan.
Sehingga bisa mengarah ke arah gangguan jiwa.
Cara mengatasi trauma yakni dengan cara berdamai dengan diri sendiri.
Ada beberapa orang yang bisa berdamai dengan diri sendiri melalui proses pendidikan.
Baca juga: Anjuran Usia Pemasangan Behel Berdasarkan Golden Period Menurut Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Melalui proses dukungan keluarga atau proses dukungan teman.
Namun beberapa juga ada yang membutuhkan bantuan psikolog untuk konseling dan terapi.
Jangka waktu pendampingan psikologis adalah sampai anak memiliki semangat kembali.
Setiap anak memiliki karakter yang berbeda.

Ada anak yang mudah ceria, kemudian mau bercerita tentang apa yang sudah dilaluinya.
Proses pendampingan akan berjalan dengan menyesuaikan kondisi masing-masing anak.
Apabila anak sudah bisa menerima kenyataan hidup, proses pendampingan bisa dianggap cukup.
Baca juga: Ketahui Dua Jenis Behel dan Kegunaannya Menurut Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Penjelasan Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Si., M.Psi. dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 27 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.