Breaking News:

Ketahui Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyerapan Vitamin D, Begini Ulasan dr. Henry Suhendra, Sp.OT

dr. Henry Suhendra, Sp.OT sebut jika penggunaan sunscreen menghambat pembentukkan vitamin D.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
Ilustrasi seseorang sedang berjemur, menurut dr. Henry Suhendra, Sp.OT skin type memengaruhi penyerapan vitamin D 

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak yang mengira jika vitamin D dari sinar matahari bisa di dapatkan pada pagi hari.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dr. Michael Holic pada tahun 2011 hingga 2012, puncak UV D adalah pada jam 11 dan jam 1 siang.

Namun masih banyak orang yang menjemur di pagi hari maupun sore hari.

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Founder Vitamin D Society Indonesia, dr. Henry Suhendra, Sp.OT dalam tayangan Tribunnews program On Cam Everynight edisi 24 Juli 2021.

Padahal UV D di pagi dan sore hari sangat rendah.

Baca juga: Virus Polio Bisa Sebabkan Post-Polio Syndrome, Baru Tunjukkan Gejala Puluhan Tahun Kemudian

Maka dari itu di jam tersebut tidak begitu mengangkat vitamin D.

Kemudian ada faktor-faktor lain yang memengaruhi, Seperti skin type.

Ilustrasi penggunaan sunscreen, dr. Henry Suhendra, Sp.OT sebut jika penggunaan sunscreen menghambat pembentukkan vitamin D
Ilustrasi penggunaan sunscreen, dr. Henry Suhendra, Sp.OT sebut jika penggunaan sunscreen menghambat pembentukkan vitamin D (Freepik.com)

Jangan lupa, jika orang yang bisa mendapatkan vitamin D banyak apabila skin type tipe I atau pada orang bule.

Kita orang Asia Tenggara, orang Indonesia rata-rata adalah tipe IV.

Dengan kata lain apabila kita berjemur harus 4 kali lipat daripada orang bule.

2 dari 3 halaman

Kemudian ada pengaruh juga terkait pemakaian sunblock.

Karena banyak sekali orang yang berjemur memakai sunscreen.

Menurut dokter hal ini menjadi tidak berguna saat seseorang berjemur.

Berat badan juga memengaruhi.

Apabila berat badan obesitas akan lebih susah.

Karena vitamin D akan susah meningkat dalam darah.

Karena orang yang obesitas akan butuh jauh lebih besar.

Baca juga: dr. Robert Sinto, Sp.PD Sebut Demam karena Malaria Punya Ciri Khas, Beda dengan Penyakit Lain

Pada dasarnya orang obesitas memiliki vitamin D yang rendah.

Kemudian usia seseorang juga memengaruhi.

Di atas 40 tahun kemampuan kulit membentuk vitamin D karena sinar matahari mulai menurun.

3 dari 3 halaman

Sementara diatas 60 tahun hanya tingga 25% dari orang muda.

Kemudian yang sering dilupakan adalah pakaian yang digunakan.

Saat berjemur 85% badan harus terbuka.

Penjelasan Founder Vitamin D Society Indonesia, dr. Henry Suhendra, Sp.OT dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan Tribunnews program On Cam Everynight edisi 24 Juli 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Henry Suhendra Sp.OTvitamin DSunscreenSunblock
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved