TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak, dr. S.T. Andreas mengatakan tumbuh kembang anak setelah terpapar Covid-19 tak terganggu.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat Kompas TV yang tayang pada Jumat (23/7/2021).
"Harusnya sih nggak (mengganggu tumbuh kembang) ya," katanya dikutip TribunHealth.com.
Menurut dr. S.T. Andreas, yang terpenting adalah kebutuhan anak pasca Covid-19 tetap dipenuhi.
Kebutuhan anak tak hanya mencakup nutrisi.
Baca juga: Seringkali Anak Tidak Sadar saat Mendapatkan Pelecehan, Psikolog: Pentingnya Memberikan Edukasi
Baca juga: Bagaimana Cara Mengenali Bakat dan Minat pada Anak? Simak Ulasan Dokter Spesialis Anak

dr. S.T. Andreas menekankan pentingnya untuk memenuhuhi kebutuhan bermain anak.
"Target kita adalah gimana caranya kita memenuhi kebutuhannya. Bukan hanya soal nutrisi tapi kebutuhan main," paparnya.
Sebagai informasi, sebanyak 12,8% anak-anak di Indonesia terpapar Covid-19.
Artinya ada 1 dari 8 kasus covid 19 di Indonesia sejak awal pandemi merupakan anak-anak.
Dari jumlah tersebut, 2,9% terjadi pada anak usia 0 hingga 5 tahun.
Sedangkan 9,9% menimpa anak usia 6 hingga 12 tahun.
Baca juga: Ruam Merah Bisa Jadi Gejala Covid-19 pada Anak, Dokter Jelaskan Bedanya dengan Penyakit Campak
Baca juga: Tahukah Anda jika Penyebab Penyakit Tipes dan Tipus Berbeda? Begini Penjelasan Dokter Spesialis Anak

Ikatan Dokter Indonesia juga menunjukkan case fatality rate atau tingkat kematian pada anak karena Covid-19 di Indonesia tertinggi di dunia.
Melihat dari lonjakan ini potensi penularan masif pada kelompok usia anak, Covid-19 perlu diwaspadai.
Selain memperketat protokol kesehatan, penting bagi para orangtua juga mengetahui gejala penyakit yang bisa terjadi pada anak.
Beberapa gejala yang umum terjadi pada anak adalah sebagai berikut.
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Hidung tersumbat atau pilek
- Kehilangan indera perasa atau penciuman
- Sesak napas
- Diare
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)