TRIBUNHEALTH.COM - Ambeien adalah salah satu penyakit yang sering dialami karena kurangnya mengonsumsi serat.
Akibatnya BAB menjadi keras, dan menyebabkan terjadinya ambeien.
Penyakit ambeien ialah jaringan normal yang ada pada tubuh manusia didalam rectum dan anal.
Ambeien adalah pelebaran pada pembuluh darah.
Konstipasi adalah keadaan dimana merasa sulit untuk buang air besar (BAB).
Jika mengalami BAB yang keras, maka harus diperbaiki konten BABnya.

Baca juga: Kemenkes: 548 Ribu Anak Telah Terima Suntikan Vaksin Covid-19
Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi serat.
Serat bisa didapatkan pada biji-bijian, buah, dan pada sayuran.
Serat tersebut akan membantu volume dari feses akan lebih besar dan lebih lunak.
BAB keras dapat menyebabkan pendarahan, dikarenakan makanan yang dikonsumsi kurang serat.
BAB yang normal ialah 3 kali dalam sehari atau 3 kali dalam satu minggu.
Lebih dari pada itu, BAB kurang baik dan harus di assesment untuk mengetahui permasalahannya.
Baca juga: Gigi Patah yang Sudah Diperbaiki Bisa Kembali Patah, Begini Ulasan Dokter
Salah satu masalah dari ambeyen adalah dipaksakan untuk mengedan dan butuh tekanan abdomen yang tinggi.
Pada saat mengedan, kerja extra pada otot hemeroid atau bantalan anus akan bekerja.
Apabila feses yang keras ditambah dnegan kekuatan mengedan yang sering, maka bantalan anus akan turun dan feses yang keras akan membuat luka pada pembuluh darah.
Ambeien memiliki 4 grade:
- Grade 1, biasanya tidak diketahui dan hanya bergejala BAB berdarah saja.
- Grade 2, terdapat benjolan saat BAB dan akan masuk dengan sendirinya.

Baca juga: Tiga Tips yang Perlu Diketahui saat Melakukan Isolasi Mandiri, Prof. Tjandra: Pasien Harus Patuh
- Grade 3, ada benjolan yang keluar sat BAB tapi membutuhkan bantuan untuk masuk kedalam lagi.
- Grade 4, benjolan keluar dan tidak dapat masuk sama sekali walau dipaksa.
Faktor pemicu ambeien:
- Kurang mengonsumsi serat
- Sering mengedan
- Kurang minum
- Diare berkelanjutan
- Terlalu banyak duduk
- Kurang berolahraga
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur, bersama dengan dr. Erwin Syarifuddin, Sp.B-KBD, Dokter spesialis bedah digestif. Kamis (17/9/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)