TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Andrologi, dr. Tiara Kirana ingatkan efek Covid-19 terhadap kesuburan.
Dia menjelaskan, kualitas sperma laki-laki bisa turun setelah mengalami Covid-19.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber program Ayo Sehat Kompas TV, Senin (19/7/2021).
"Setelah sakitnya kualitas spermanya itu turun jauh sekali," katanya dikutip TribunHealth.com.
Karenanya, dia mewanti-wanti pasangan yang tengah melakukan program hamil agar mewaspadai Covid-19.
"Saya juga menggunakan platform ini untuk hati-hati pada yang sedang program hamil jaga protokolnya," katanya.
Baca juga: Dokter Jelaskan Mengapa Kasus Positif Covid-19 Tetap Tinggi meski Telah Dilakukan Vaksinasi

Kendati demikian, dr. Tiara Kirana menyebut saat ini tidak ada bukti yang mengatakan kerusakan sperma bersifat permanen.
"Tapi itu waktunya bakal panjang untuk dia bisa kembali lagi sampai sampai semula."
Namun tak perlu ragu soal vaksin.
Dia menegaskan vaksin tidak berpengaruh terhadap kesuburan.
"Vaksin tidak mengganggu proses kesuburan jadi jangan takut vaksin untuk program hamil," pesannya.
Infertilitas tak hanya dialami perempuan

Baca juga: Dokter Jelaskan Infertilitas pada Pasangan Suami Istri, Penyebabnya Bisa Ratusan
Dalam forum tersebut, dr. Tiara menyampaikan beberapa hal terkait infertilitas.
Satu di antaranya adalah fakta bawah lelaki juga bisa mengalami.
"Seberapa sering, kalau misalnya dari insidensi itu sekitar 40-40-20," paparnya dikutip TribunHealth.com.
Artinya, sekitar 40 persen kasus infertilitas disebabkan pria 40 persen, wanita 40 persen, dan karena keduanya 20 persen.
Kendati demikian, dia menegaskan infertilitas sama-sama pentingnya bagi pria dan wanita.
Lalu bagaimana cara memastikan seorang pria tidak infertil?
Hal ini bisa dilihat dari sperma yang bersangkutan.
Akan tetapi, proses pengecekan tidak bisa dilihat sembarangan.

dr. Tiara Kirana menegaskan pengecekan sperma yang baik hanya bisa dilakukan di laboratorium.
"Untuk mengetahui kualitas sperma dengan udara harus diperiksa di laboratorium," paparnya.
"Kita harus memeriksa dengan benar-benar baik, geraknya, jumlahnya, bentuknya, kualitas cairan pembawanya."
"Semua itu hanya bisa diperiksa di laboratorium andrologi dengan kualitas standar dengan baik," tandasnya.
Jika standar lab yang digunakan kurang, hasil yang didapatkan bisa berbeda dari yang seharusnya.
Akibatnya diagnosis terhadap pasien bisa menjadi saalah.
"Jadi pasangan bisa mendapatkan hasil yang salah. Jadi itu sering kali kita temukan di laboratorium," katanya.
Oleh karena itu, dr. Tiara Kirana menegaskan untuk melakukan pengecekan di laboratorium jika memang berniat menguji sel sperma.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)