TRIBUNHEALTH.COM - Di Indonesia, penderita vitiligo cukup banyak.
Di prevalensi dunia, sekitar 0,2 sampai 2%.
Sementara di Indonesia tidak ada penelitian khusus mengenai prevalensi di seluruh Indonesia di prevalensi umum.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 09 Juli 2021, dokter sebut ada 2 jenis vitiligo.
Baca juga: dr. Caryn Miranda Saptari Jelaskan Manfaat Benang yang Bagus untuk Treatment Tarik Benang
Sedah ada penelitian mengenai prevalensi vitiligo di Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Airlangga.
Dimana menjadi center terbesar penelitian di Indonesia.
Berdasarkan center-center tersebut, prevalensinya sekitar 0,2 sampai 5%.

Akan tetapi hal ini tidak dapat disimpulkan sebagai general population di Indonesia.
Mengapa demikian? Karena center-center tersebut merupakan pusat rujukan.
Jadi biasanya angkanya lebih besar dibanding prevelensi yang umum.
Secara garis besar, vitiligo dibagi menjadi 2 jenis.
Pertama, vitiligo segmental atau unilateral vitiligo.
Kedua yakni vitiligo non segmental.
Menurut dokter, vitiligo segmental lebih sulit untuk di terapi.
Itulah yang menyebabkan mengapa dibuat 2 perbedaan tipe vitiligo.
Vitiligo segmental hanyal muncul pada 1 segmen tubuh.
Baca juga: Dokter Spesialis THT Sebut Radang Tenggorokkan Bisa Berdampak pada Organ Lainnya
Seperti kaki, wajah, lengan, dan seringkali dimulai sejak usia dini.
Vitiligo segmental biasanya berkembang selama 1 tahun atau lebih dan kemudian berhenti.
Penderita yang lebih banyak adalah jenis vitiligo non segmental.
Vitiligo non segmental biasa disebut sebagai general vitiligo atau vitiligo vulgaris.
Warna kulit penderita vitiligo non segmental berhenti secara cepat hilang.
Kemudian berhenti sementara waktu dan bisa kembali lagi.
Terkadang bisa muncul dan bisa hilang sendiri.

Setelah itu bisa muncul lagi.
Kemudian warnanya terkadang cenderung meluas.
Biasanya terkadang bisa mengecil lagi.
Distribusinya juga sedikit berbeda.
Vitiligo segmental kebanyakan unilateral atau satu sisi.
Sedangkan vitiligo non segmental lebih meluas.
Baca juga: Banyak Faktor yang Dapat Menyebabkan Radang Tenggorokkan, Dokter: Bisa Virus, Bakteri, dan Lain-lain
Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 09 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini