TRIBUNHEALTH.COM - Virus corona terus bermutasi.
Satu di antara mutasi terbaru yang menarik perhatian adalah varian lambda.
Baru-baru ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menggolongkan varian ini sebagai 'varian yang menarik'.
Artinya, WHO mulai memberikan perhatian lebih terhadap jenis ini.
Dihimpun TribunHealth.com dari Express Selasa (6/7/2021), berikut ini fakta-fakta virus corona varian lambda.
1. Diidentifikasi pertama kali di Peru
Varian lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020.
2. Disebut lebih menular

Baca juga: Ketika Ibu Hamil Disuntik Vaksin Covid-19, Apakah Janin juga Membentuk Antibodi Dok?
Baca juga: Pandemi Covid-19 Bisa Picu Kecemasan, Dokter: Segera Konsultasi jika Sudah Ganggu Kehidupan
Pablo Tsukayama, seorang dokter di mikrobiologi molekuler di Universitas Cayetano Heredia di ibukota Peru, Lima, memperingatkan bahwa strain itu bisa lebih menular daripada yang lain.
Varian ini hanya ditemukan satu dari 200 sampel, pada awal kemunculan.
Berbicara kepada Financial Times, dia menambahkan, “Pada bulan Maret, bagaimanapun, itu menyumbang sekitar 50 persen sampel di Lima dan sekarang sekitar 80 persen.
"Itu akan menunjukkan tingkat penularannya lebih tinggi daripada varian lain."
3. Masih butuh bukti ilmiah

Baca juga: Waspada, Dokter Ungkap Anak Memiliki Risiko Tertular Covid-19 Sama Tingginya dengan Orang Dewasa
Jairo Méndez Rico, penasihat penyakit virus di Organisasi Kesehatan Pan-Amerika, mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan tentang jenis ini.
Dia berkata, “saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu lebih agresif daripada varian lainnya.
“Mungkin saja memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi tetapi lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk itu."
4. Diperhatikan WHO
WHO menyebut Lambda sebagai "varian minat" ketujuh pada 14 Juni.
Kendati demikian, strain ini dianggap masih lebih tidak mengancam, dibanding empat varian yang menjadi perhatian utama, yakni alpha, beta, gamma, dan delta.
Namun Public Health England (PHE) mengambil langkah yang lebih serius.
Mereka menambahkan varian lambda sebagai varian yang sedang diselidiki, pada 23 Juni 2021, menyusul cepatnya penyebaran internasional dan penemuan beberapa mutasi penting.
Baca juga: Badai Sitokin: Syndrome yang Muncul Pasca Positif Covid-19

5. Sulit dipahami
Jeff Barrett, direktur Inisiatif Genomics Covid-19 di Wellcome Sanger Institute di Inggris, mengatakan strain itu memiliki "seperangkat mutasi yang tidak biasa".
"Salah satu alasan mengapa sulit untuk memahami ancaman dari Lambda, menggunakan data komputasi dan lab, adalah bahwa ia memiliki serangkaian mutasi yang tidak biasa, dibandingkan dengan varian lain," katanya.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)