TRIBUNHEALTH.COM - Kanker ovarium termasuk jenis kanker yang mengancam perempuan diseluruh dunia.
Disebut Silent Lady Killer, kanker ovarium adalah jenis kanker yang sering menyebabkan kematian pada perempuan.
Kanker ovarium adalah jenis kanker pada organ reproduksi wanita, dimana berasal dari indung telur.
Kanker tumbuh diindung telur, sebagaimana diketahui salah satu alat reproduksi wanita adalah indung telur yang berukuran 2-4cm.
Dalam sistem reproduksi perempuan terdapat dua indung telur yang masing-masing terletak disisi rahim kiri dan kanan.

Baca juga: Bagaimana bisa Usia Muda Terkena Penyakit Stroke? Simak Ulasan Ahli Gizi Berikut
Selain menghasilkan sel telur, indung telur juga memproduksi hormon esterogen dan progesteron.
Faktor resiko kanker ovarium:
- Kista endometriosis
- Riwayat keluarga kanker ovarium dan kanker payudara
- Mutasi genetik
- Angka paritas rendam
- Gaya hidup yang buruk
- Pertambahan usia
Baca juga: Hal yang Harus diperhatikan dalam Pemberian MPASI pada Bayi Usia 6 Bulan
Gejala awal kanker ovarium yang perlu diwaspadai:
- Selalu merasakan perut kembung
- Nafsu makan berkurang
- Sering buang air kecil
- Nyeri pada panggul atau perut
Stadium kanker ovarium memiliki 4 tingkat, semakin rendah tingkatnya semakin sedikit sel kanker yang menyebar.
Bila tingkatnya tinggi, berarti sel kanker telah menyebar ke banyak tempat.
Namun seringkali kanker ovarium tidak terdeteksi, hingga sudah menyebar ke panggul dan perut.

Baca juga: Adakah Solusi Agar Saya Segera Menemukan Passion dan Tidak Overthinking Lagi? Begini Saran Psikolog
Saat kanker masih dalam stadium awal, yaitu sel kanker hanya terjadi diindung telur maka potensi keberhasilan penanganannya jauh lebih besar.
Dibandingkan kanker ovarium stadium lanjut, yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain.
Dampak dari kanker ovarium bagi perempuan salah satunya adalah menurunkan kualitas hidup.
Kanker ovarium menurunkan kesehatan fisik, kesehatan mental, dan juga kesehatan reproduksi wanita tersebut.
Deteksi dini menyadari tanda awal gejala kanker ovarium sangat penting dilakukan, agar proses penanganan juga lebih ditingkatkan.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan Dr. Hervi Wiranti, Dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Kamis (24/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)