TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Forensik Klinis, dr. Siswo Putranto Santoso, menyebut henti jantung berbeda dengan serangan jantung.
Hal itu ia sampaikan dalam program Ayo Sehat Kompas TV, edisi Kamis (24/6/2021).
Dia menyebut, henti jantung terjadi secara tiba-tiba.
Hanya dalam hitungan menit, penderita akan merasakan lemas, tidak sadar, dan kemudian henti napas.
"Tentu nadanya tidak ada," tambahnya, dikutip TribunHealth.com.
"Terus kulitnya pucat karena aliran darah berhenti semua, total.
Baca juga: Ketahui Kelainan Jantung pada Anak Sejak di Dalam Kandungan
Baca juga: Ketahui Ini Perbedaan Serangan Jantung dengan Gagal Jantung dari dr. Aussie Fitriani Ghaznawie

Sementara pada serangan jantung, prosesnya bertahap.
"Yang sering orang awam ini sesak napas, terus ada nyeri di perut sampai dada, terus kepala rasanya ringan," dr. Siswo Putranto Santoso menjelaskan gejala serangan jantung.
Pada kondisi tersebut, jika diraba denyut nadi sudah tidak teratur.
Selain itu, penderita serangan jantung juga tidak langsung jatuh tersungkur.
"Jatuhnya nggak langsung mendadak tapi pelan-pelan. Jadi ada waktu itu," jelasnya.
Kembali membicarakan henti jantung, dr. Siswo Putranto Santoso menyebut ada berbagai hal yang bisa menyebabkan kejadian ini.
Baca juga: Perlu Tahu, Dokter Jabarkan Makanan yang Harus dihindari pada Penderita Penyakit Jantung
Baca juga: Batasan Olahraga yang Dilakukan untuk Tetap Menjaga Kesehatan Jantung, Simak Penjelasan Dokter

Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kolesterol yang tinggi
- Kadal lemak tinggi
- Kencing manis
- Tekanan darah tinggi
- Sering stress
- Kegemukan atau obesitas
- Kurang gerak
- Merokok, dan sebagainya.
Dalam kejadian henti jantung, dia menekankan pentingnya pertolongan pertama.
Pertolongan yang dimaksud adalah pemberian resutitasi jantung dan paru alias CPR.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)