TRIBUNHEALTH.COM - dr. Caryn Miranda Saptari berbicara soal benang yang paling baik digunakan untuk treatment tanam benang.
Aesthetic Doctor Dermaster Bali itu memaparkan hal tersebut ketika menjadi narasumber program Beuaty Health yang tayang live di YouTube TribunHealth.com pada Kamis (17/6/2021).
dr. Caryn Miranda Saptari menyebut, pemilihan benang bisa bergantung pada manfaat yang ingin didapatkan.
"Kemudian ketahanan benangnya, kemampuan benangnya untuk menarik kulit, gitu," tambahnya.
Biasanya, benang yang baik bisa bertahan satu setengah sampai dua tahun.
Baca juga: Apakah Benar Injeksi Immune Booster Bagus untuk Daya Tahan Tubuh, Kulit dan Kaya Vitamin, Dok?
Baca juga: Produk atau Skincare Ini Harus Dihindari saat Kulit Berjerawat, Berikut Ulasan Dokter

Selain itu, benang juga harus mampu merangsang pembentukan kolagen kulit.
Salah satu yang direkomendasikan dr. Caryn Miranda Saptari adalah benang aptos.
"Di seluruh klinik Dermaster bisa dilakukan tarik benang aptos," jelasnya.
Treatment ini bisa menguntungkan pasien, karena tak perlu bolak-balik ke klinik.
Pasalnya ketahanannya mencapai satu setengah hingga dua tahun.
"Jadi pasien ngga perlu bolak-balik ke klinik setiap beberapa bulan sekali untuk melakukan tarik benang lagi," jelasnya.
Baca juga: Simak Cara Mengatasi Breakout pada Wajah dari Dokter Spesialis Kulit
Baca juga: Miliki Kulit Glowing dengan Menjaga Pola Hidup Sehat

Selain itu, benang aptos memiliki barks dan duri.
Dengan demikian jenis ini mampu menarik struktur kulit yang sudah jatuh.
dr. Caryn Miranda Saptari menyebut efek samping negatif benang aptos tidak ada.
Pasalnya benang ini sudah FDA Aprroved.
"Bahan yang digunakan untuk membentuk benang sendiri juga membantu kulit untuk merangsang pembentukan kolagen baru," jelasnya.
"Merangsang kolagen, jadi mampu diserap oleh tubuh kita sendiri."
"Jadi untuk efek samping jangka panjang negatif itu hampir tidak ada," tandasnya.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)