Breaking News:

dr Tan Sorot Kebiasaan Makan Remaja, Lebih Terbiasa Konsumsi Makanan dengan Rasa Buatan

Padahal makanan ultra proses memiliki berbagai bahaya, belum tentu sehat untuk tubuh

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi minuman yang mengandung boba 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen berbicara mengenai gizi di kalangan remaja.

Hal itu dia sampaikan dalam program Malam Minggu Sehat yang tayang live di YouTube Tribunnews pada 12 Juni 2021.

Satu di antara yang disorot dr Tan adalah soal makanan.

Seharusnya, makanan anak dan remaja masih dipandu oleh orangtua.

Kendati demikian, dirinya tak menampik, tak banyak orangtua yang memahami literasi gizi.

Sebaliknya, anak malah biasa disajikan dengan berbagai makanan yang praktis meski belum tentu sehat.

Baca juga: Dokter Gigi Menjelaskan Makanan yang Baik dikonsumsi untuk Kesehatan Gigi Selama Bulan Puasa

Baca juga: Makanan Apa Saja yang Harus Dihindari oleh Penderita Kolesterol, Dok?

Ilustrasi Mie Instan
Ilustrasi Mie Instan (pixabay.com)

"Kalau anda betul-betul lihat di lapangan, orangtua yang mempunyai literasi gizi juga berapa persen?" tandasnya.

"Buktinya orangtua kita sekarang lebih seneng yang praktis," lanjut dr Tan.

Akibatnya, anak menjadi lebih terbiasa makan makanan instan.

Selain pengawet, salah satu bahaya yang disorot dr Tan adalah rasa makanan.

2 dari 2 halaman

Sebagai informasi, makanan instan biasanya menggunakan rekayasa untuk menciptakan cita rasa tertentu.

"Kita membutuhkan anak dengan kaya rasa. Tapi kalau isinya rekayasa rasa, maka yang terjadi ketika remaja dia juga akan mencari makanan yang rekayasa rasa," paparnya.

Baca juga: Makanan Berikut Dapat Memicu Timbulnya Jerawat, Dokter: Makanan Manis Salah Satunya

Baca juga: Dokter Gigi Jelaskan Tujuan Membersihkan Gigi, Melepaskan Seluruh Sisa Makanan atau Minuman Menempel

Ilustrasi makanan bergizi
Ilustrasi makanan bergizi (Tribunnews.com)

Terkait hal ini, dr Tan mencontohkan kebiasaan mengonsumsi 'minuman kekinian' di kalangan anak muda.

Pasalnya anak muda lebih suka mengonsumsi minuman yang instan.

"Kalau saya menikmati teh, ya teh. Ada daunnya," kata dr Tan.

"Anak saya ngga terima, tehnya ada bentuknya udah kaya bubuk."

Belum lagi, jika teh yang dikonsumsi masih ditambah dengan creamer dan berbagai bahan lain.

"Mereka ngga cuma menikmati tehnya. Mereka menikmati fancy-nya. Kerekayasaan rasa tadi."

Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compenjelasan dokterdr Tan Shot YenDokter Ahli Gizi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved