TRIBUNHEALTH.COM - Tahi lalat ternyata bisa menjadi tanda penyakit kanker kulit melanoma.
Terkait hal ini, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Arini Widodo, menjelaskan perbedaan tahi lalat biasa dan tahi lalat yang menjadi tanda kanker.
Tahi lalat normal biasanya memiliki bentuk bulat.
"Kemudian permukaannya rata, tepinya teratur, bulet. Kadang-kadang datar sedikit menonjol," jelasnya.
Kendati demikian, dr Arini meminta untuk mewaspadai tanda keganasan.
"Yaitu ada tanda ABCDE," jelasnya dikutip TribunHealth.com dari tayangan Ayo Sehat Kompas TV edisi Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Produk atau Skincare Ini Harus Dihindari saat Kulit Berjerawat, Berikut Ulasan Dokter
Baca juga: Berikut Pandangan Dokter Spesialis Kulit terhadap Bahan Alami yang Dianggap Mampu Mengatasi Jerawat
A, Asimetris
Tahi lalat yang menjadi tanda kanker biasanya berbentuk tidak simetris.
Artinya, permukaannya tidak rata dan bisa berbentuk tak beraturan.
"Kalau kita bagi dua, kira dan kanan bentuknya beda. Jadi asimetris," jelasnya.
B, border
Artinya, tepi pada tahi lalat ini tidak teratur.
C, Color atau warna
Pada tahi lalat ini bisa berwarna bermacam-macam.
"Jadi warnanya bermacam-macam," papar dr Arini.
Baca juga: Apakah Benar Injeksi Immune Booster Bagus untuk Daya Tahan Tubuh, Kulit dan Kaya Vitamin, Dok?
Baca juga: Dokter Tegaskan untuk Menggunakan Produk Skincare yang Sesuai dengan Jenis Kulit
D, Diameter
"Kita bias lihat diameternya biasanya lebih dari 6 milimeter."
6 milimeter kurang lebih setara dengan besar penghapus yang ada di bagian atas pensil.
"Tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa mendeteksi dini saat dia masih kecil."
E, evolution
"Jadi misalnya ada titik, kok berubah dengan cepat."
"Entah membesar dengan cepat, timbul luka, timbul gatal, ruam," paparnya.
"Itu semuanya harus waspada karena itu semua gejala-gejala melanoma," tandasnya.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)