TRIBUNHEALTH.COM - Psikolog Klinis Anak Ratih Zulhaqqi berbicara tentang pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi.
Hal itu ia paparkan dalam program Ayo Sehat Kompas TV edisi Selasa (15/6/2021).
Dalam kasus ini, Ratih tak menampik pasti ada kendala yang dirasakan siswa.
Pasalnya, siswa harus beradaptasi dengan cara belajar yang baru.
"Ada sebuah kebiasaan baru, mulai dari mereka biasanya belajar bersama teman-teman, belajar secara langsung, interaksi langsung..." jelasnya, dikutip TribunHealth.com.
"Kemudian mereka berpindah ke rumah dengan penyesuaian-penyesuaian yang ada, dengan sistem yang sangat berbeda sekali, pasti ada kesulitan," lanjut Ratih.
Baca juga: Hentikan Kekerasan pada Anak, Psikolog: Orang Tua Harus Belajar dan Lebih Siap
Baca juga: Tak Hanya Dialami Anak, Gangguan Belajar Disleksia Bisa Terjadi pada Orang Dewasa, Berikut Tandanya

Satu di antara dampak serius pembelajaran jarak jauh adalah learning loss, alias hilangnya minat belajar pada anak.
Ratih menyebut, learning loss biasanya terjadi ketika anak menghadapi sesuatu yang tidak menarik, tetapi terpaksa harus dilakukan.
"Karena mungkin ada beberapa anak yang kalau belajar melalui layar kaca itu tak semenarik ketika mendengar secara langsung," contohnya.
Selain itu, suasana belajar di rumah juga berbeda dengan di sekolah.
Padahal, ada anak yang cara belajarnya perlu berinteraksi dengan teman.
Hal ini tentu tidak didapatkan ketika belajar di rumah.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Stres Belajar di Rumah yang Tidak Kondusif, Pak? Begini Jawaban Ahli Psikolog
Baca juga: Belajar dari Tsunami Corona di India, Menkes Ingatkan Protokol Kesehatan Jangan sampai Kendor

Akibatnya kegiatan belajar menjadi tidak menarik dan berpeluang memicu learning loss.
"Mereka akhirnya harus diam, nunggu dulu. Dan mungkin ketika menggunakan layar tidak sesuai ekspektasi," jelasnya.
"Ada anak raise hand, tapi tidak dipanggil-panggil sama gurunya," Ratih mencontohkan.
"Karena gurunya tidak melihat anaknya raise hand.Akhirnya hilanglah minat untuk belajar."
Bukan tidak mungkin, kasus ini akan berpengaruh ketika pembelajaran tatap muka kembali diberlakukan.

Baca juga: Sering Menatap Layar? Berikut Tips Menjaga Kesehatan Mata
Baca juga: Bagaimana Cara Orangtua Mengetahui bahwa Anak Mengalami Gejala Mata Malas Dok?
"Pasti akan ada kesulitan. Ada beberapa anak yang harus adjustment lagi."
"Ada beberapa anak yang mungkin udah terlalu nyaman ketika ada di rumah. Kan bangun tidur, mandi langsung di depan layar."
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)